 |
| Addin Andhanawarih, S.Sos, MM kepala Dinas Perdakum ponorogo |
Penertiban PKL di kawasan aloon-aloon ini sudah di sosialisasikan kepada semua pedagang dan mereka bisa menerima atas kebijakan bupati yang ingin menjadikan wisata malam di kawasan aloon-aloon Ponorogo agar terlihat indah, rapi dan pastinya nyaman bagi pengunjung.
"Penertiban ini sesuai instruksi Bupati. Bahwa di depan panggung dan tengah aloon-aloon kini harus steril dari semua pedagang."ujar Addin Andhanawarih, S.Sos, MM Kepala Dinas Perdakum Kabupaten Ponorogo beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Addin, panggilannya bahwa penertiban PKL di kawasan aloon-aloon ini memang berlaku di mulai tahun 2020 dan seterusnya sebagai upaya Pemkab untuk membuat wisata malam di kawasan aloon-aloon bisa terlihat rapi dan tertib.
Bukan hanya itu, lanjut Addin, tapi jika pemkab memiliki gawe besar di aloon-aloon yang mendatangkan banyak orang maka pedagang di minta untuk mengosongkan lapaknya alias istirahat berjualan atau tidak boleh jualan.
"Kalau ada ivent-ivent tertentu yang mendatangkan banyak orang di aloon-aloon maka pedagang harus rela tidak berjualan. Ini sudah kita sosialisasikan dan mereka paham semua. Kalau bandel terpaksa kita angkut dan ditahan beberapa minggu baru mereka bisa mengambil gerobak jualannya."terang Addin Andhanawarih serius.
Ditambahkan Addin, sesuai data bahwa jumlah PKL yang ada di kawasan aloon-aloon jumlahnya mencapai 400 PKL dan jumlah itu lanjut Addin telah terdata resmi di kedepan juga akan diajukan CSR untuk dimintakan tenda agar seragam sehingga terlihat lebih indah dan rapi."Tahun ini sudah kita ajukan CSR ke salah satu bank. Untuk tenda PKL. Buat seragam dan terlihat indah."imbuh Addin.(Nanang)
Posting Komentar