SMAN 1 Slahung Raih Adiwiyata Kabupaten 2025, Bangun Budaya Sekolah Peduli Lingkungan

Dr. Mulyani, S.Pd, M.Hum Kepala sekolah SMAN 1 Slahung menerima penghargaan sekolah Adiwiyata Kabupaten tahun 2025 dari Wakil Bupati Ponorogo Bunda Lisdyarita 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
SMAN 1 Slahung menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten Ponorogo tahun 2025. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, kepada Kepala SMAN 1 Slahung, Dr. Mulyani, S.Pd, M.Hum dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Paseban Aloon-Aloon Ponorogo, Kamis, 5 Juni 2025.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam membangun budaya peduli lingkungan, yang tidak hanya bersifat simbolik, tetapi telah menyatu dalam aktivitas keseharian warga sekolah.

“Menjadi sekolah Adiwiyata tidak bisa instan. Butuh waktu, kerja keras, dan perubahan mindset bersama,” ujar Mulyani kepada Sinyal Ponorogo.

Mulyani mengungkapkan bahwa upaya mewujudkan sekolah Adiwiyata telah dirintis sejak delapan bulan lalu. Sekolah mendapatkan pembinaan intensif dari tim Adiwiyata Kabupaten. 

Dr. Mulyani, S.Pd, M.Hum
Kepala Sekolah SMAN 1 Slahung bersama penghargaan Adiwiyata Kabupaten 2025

Sejak saat itu, gerakan perubahan dimulai—baik dari aspek infrastruktur, tata kelola lingkungan, hingga penanaman karakter peserta didik dan guru untuk mencintai lingkungan.

Bangun Kesadaran Kolektif: Dari Infrastruktur hingga Irigasi Bersih

Langkah-langkah nyata dilakukan, mulai dari penghijauan, penataan taman, pengelolaan sampah organik dan anorganik, hingga menciptakan budaya hidup bersih di lingkungan sekolah. Bahkan, saluran irigasi sekolah pun kini bersih dan terawat.

“Kami ingin membangun kesadaran kolektif, bahwa menjaga lingkungan bukan tugas segelintir orang. Ini tanggung jawab bersama,” tegas Mulyani.

Tak hanya itu, perubahan juga terlihat di kantin sekolah. Menu makanan disajikan dengan memperhatikan higienitas dan kebersihan wadah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta meningkatkan kesadaran siswa dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya.

Dampak Nyata: Siswa Lebih Peduli Lingkungan

Dampak dari program Adiwiyata mulai terasa. Para siswa kini terbiasa membuang sampah pada tempatnya, aktif menjaga kebersihan kelas dan halaman, serta mulai memahami pentingnya daur ulang. 

Ini bukan hanya soal kebersihan semata, melainkan juga membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

Target Berikutnya: Adiwiyata Provinsi Tahun 2026

Prestasi sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten bukanlah titik akhir. SMAN 1 Slahung kini membidik predikat Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 2026.

“Kami terus berproses. Ini bukan pencapaian terakhir, melainkan langkah awal menuju sekolah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambah Mulyani.

Dengan semangat kolaborasi antara guru, siswa, komite sekolah, dan masyarakat sekitar, SMAN 1 Slahung membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari ruang kelas dan halaman sekolah.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :