Cucian Pasir Selatan Kali Keyang Dinilai Tak Layak, DLH Ultimatum Dua Pekan
Team dari Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo ketika sidak di cucian pasir selatan kali keyang Jetis
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Aktivitas pencucian pasir di selatan Kali Keyang, Kecamatan Jetis, dinilai tidak layak oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo. Temuan itu muncul setelah adanya aduan dari warga Dukuh Setono, Desa Tegalsari, yang resah dengan kondisi air sungai yang berubah keruh akibat limbah cucian pasir.
Kamis siang (4/9), DLH bergerak cepat melakukan inspeksi mendadak (sidak). Tim dipimpin langsung oleh Arief Kurniawan, SE, MM, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (P4LH) DLH Ponorogo. Hasilnya, mereka menemukan sistem pengendapan limbah di lokasi usaha jauh dari standar.
“Air limbah masih kecoklatan dan langsung masuk ke aliran sungai. Kalau dibiarkan, akan mencemari Kali Keyang dan mempercepat pendangkalan. Pemilik sudah kita beri waktu dua minggu untuk melakukan pembenahan, terutama kolam pengendapan,” tegas Arief.
Ia menambahkan, DLH tidak segan memberi sanksi apabila peringatan itu diabaikan. “Kalau tidak diindahkan, konsekuensinya bisa sampai denda jutaan rupiah bahkan pidana,” ujarnya.
Sementara itu, Joko, pemilik usaha pencucian pasir, mengaku menerima hasil sidak dan siap memperbaiki. Ia menegaskan akan menindaklanjuti instruksi DLH, terutama memperbaiki kolam pengendapan agar limbah tidak lagi keruh saat masuk ke sungai.
“Intinya kita siap menindaklanjuti apa yang menjadi temuan DLH. Kita akan perbaiki kolam,” ungkapnya.
Kasus ini memperlihatkan tarik-menarik antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Warga membutuhkan sungai yang bersih, sementara pelaku usaha dituntut menjalankan kegiatan ekonominya dengan benar. DLH menegaskan, waktu dua pekan yang diberikan menjadi momentum perbaikan agar pencemaran Kali Keyang tidak semakin parah.
Penulis : Nanang
