WBP Rutan Ponorogo Dapat Pembinaan “Kenali Diri”, Belajar Menemukan Makna Hidup dan Keluarga
Kegiatan mahasiswa magang beri pembinaan kepada WBP Rutan kelas IIB Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Di balik tembok tinggi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo, semangat perubahan terus tumbuh. Sebanyak 25 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti kegiatan bertajuk “Bimbingan Remaja Usia Nikah: Sesi Kenali Diri”, Jumat (31/10), yang digelar di area kunjungan Rutan.
Kegiatan ini menghadirkan sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan dunia akademik. Sepuluh mahasiswa magang dari UIN Ponorogo bersama dua mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) hadir sebagai fasilitator. Mereka mengajak para WBP untuk mengenal diri, memahami potensi, dan membangun konsep diri positif sebagai bekal membangun kehidupan setelah bebas.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Azhar Farhani, membuka kegiatan dengan apresiasi atas inisiatif tersebut.
“Sinergi seperti ini penting, karena pembinaan bukan hanya soal disiplin, tetapi juga soal membentuk karakter dan kesiapan mental agar warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan nilai-nilai yang lebih baik,” ujarnya.
Sesi “Kenali Diri” berlangsung interaktif. Para peserta terlibat dalam diskusi kelompok, permainan edukatif, hingga refleksi pribadi. Mereka diajak mengidentifikasi nilai-nilai hidup, karakter, serta pandangan terhadap keluarga dan tanggung jawab setelah menikah. Beberapa WBP bahkan tampak terbuka berbagi pandangan tentang pentingnya kesiapan mental dan spiritual sebelum berkeluarga.
Program ini merupakan bagian dari magang mahasiswa UIN Ponorogo dan Unesa dalam bidang bimbingan keluarga sakinah pra-nikah. Tujuannya sederhana namun bermakna: menumbuhkan kesadaran diri bahwa setiap orang, tak terkecuali warga binaan, memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan menata masa depan yang lebih berdaya.
Di Rutan Ponorogo, pembinaan bukan sekadar rutinitas. Ia menjadi ruang tumbuh—tempat di mana harapan dipelihara, dan jalan pulang ke kehidupan bermasyarakat mulai disiapkan sejak dini.
Penulis : Nanang
