MESKI ADA PENUNDAAN, ANIMO PENDAFTAR DIKLAT PEMBARONG MASIH TINGGI

Drs. Ec. Budi Satriyo, MM
Sekretaris Yayasan Reyog Ponorogo

SinyalPonorogo - Tak bisa dipungkiri kesenian reyog Ponorogo memang bukan hanya milik wong Ponorogo saja tapi telah menjadi kesenian semua orang baik di luar Ponorogo, Indonesia bahkan belahan dunia. Bagaimana tidak, hampir semua daerah di kota di indonesia kini telah memiliki kelompok reyog seperti layaknya di Ponorogo sebagai tempat lahirnya kesenian reyog itu sendiri.

Terbukti, ketika yayasan reyog Ponorogo akan menggelar diklat pembarong animo dari luar daerah begitu tinggi hingga sekarang pendaftaran diklat pembarong dari jalur umum masih ada pendaftar meski pihak yayasan reyog telah menunda pelaksanaan Diklat pembarong yang mestinya digelar 14 dan 15 April 2020 hingga waktu yang belum bisa ditentukan karena wabah Corona tersebut.

"Hingga saat ini masih ada saja pendaftar Diklat pembarong dari jalur umum. Meskipun kita sudah menunda pelaksanaan diklat pembarong karena adanya wabah corona."ujar Budi Satriyo, Sekretaris Yayasan Reyog Ponorogo Senen, 30/3.

Dikatakan Budi panggilan sekretaris yayasan reyog Ponorogo, bahwa hingga kini data yang sudah masuk ada sebanyak 49 pendaftar. Jumlah itu lanjut Budi di kurangi 21 kecamatan yang merupakan peserta perwakilan dari kecamatan di Kabupaten Ponorogo dan sisanya merupakan dari jalur umum.

"Alhamdulillah, sampai saat ini masih ada saja yang daftar melalui website yayasan Reyog Ponorogo. Tapi data terakhir saya belum dapat laporan. Meski kita juga sudah umumkan untuk waktu pelaksanaan ditunda karena wabah Corona."imbuhnya.

Yang membanggakan lanjut Budi Satriyo bahwa pendaftat itu datang dari beberapa kota di Jawa timur dan luar kota bahkan dari propinsi lain seperti Metro Lampung, Pekanbaru Riau, Wonogiri, Surabaya, Madiun. Dan mereka mendaftar bukan hanya satu orang dari perkota tapi kadang lebih secara berkelompok karena memang kebutuhan akan pembarong disana banyak.(Nanang)