laNyala Matality,
Ketua DPD RI
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Ir. H. AA La Nyala Mataliti, Ketua DPD RI mengaku tidak sependapat jika pemilihan presiden dipilih langsung oleh rakyat sebagaimana yang terjadi saat ini.
Dirinya berpendapat jika pemilihan presiden secara langsung telah membuat kondisi rakyat Indonesia terbelah saling mencaci maki satu dengan yang lain.
"Kembali ke UUD 45 saja. Pemilihan presiden cukup di DPR saja."kata LaNyala Mataliti ,ketika melakukan serap aspirasi di Kabupaten Ponorogo pada Rabu, 22/11.
 |
| Sarasehan dan serap aspirasi Ketua DPD RI, laNyala Matality |
Kegiatan sarasehan yang dibarengi dengan serap aspirasi tersebut digelar di Pendopo Kabupaten Ponorogo dengan mengundang kepala desa/lurah se-kabupaten Ponorogo.
Sejauh ini pihaknya terus berjuang bersama teman-teman lain di DPD RI jika pemilihan presiden sangat merusak dan memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa karena rakyat yang dirugikan.
Bukan hanya itu, pemilihan gubernur secara langsung menurutnya juga tidak pas dan idealnya langsung ditunjuk oleh presiden.
"Namun berbeda untuk para Caleg tetap harus dipilih oleh rakyat."terangnya.
Saat ini pihaknya juga tengah berjuang agar anggota DPD juga menjadi anggota DPR sebagai perwakilan perseorangan sebagaimana UUD 1945.
Mengapa anggota DPD harus masuk menaksir anggota DPR karena Memnag selama ini wewenang DPD dikebiri oleh DPR sehingga tidak memiliki wewenang sama sekali.
"Kita hanya menyerap aspirasi rakyat, setelah itu hasil aspirasi kita sampaikan kepada DPR."jelasnya.
Sejauh mana perjuangan DPD bisa menjadi anggota DPR? Dengan tegas dikatakan terus akan berjuang saja.
Sementara itu terkait keberadaan museum reog dan museum peradaban yang saat ini tengah proses pembangunan di Sampung ponorogo dirinya sangat mendukung soal itu karena belum ada di Indonesia sehingga perlu mendapat dukungan.
"Kita sangat mendukung soal itu. Karena belum ada di Indonesia dan baru di Ponorogo."pungkasnya.(Nang).
Posting Komentar