Persoalkan hal Remeh Temeh, Pemerhati Medsos dan Politik: “Bukti Ada yang tak Siap Berkompetisi secara Sehat!”
Paslon IPONG-LUHUR bersama team sukses siap menangkan pilkada Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Peristiwa “Salaman” pada saat pengundian nomor urut Paslon Senin (23/9/2024) di Gedung Sasana Praja Ponorogo yang mengundang komentar akademisi, LSM dan beberapa buzzer disayangkan pemerhati Medsos dan Politik Ponorogo Kurniawan.
Ia mensinyalir isu itu lebih lebih dekat pada bentuk pembingkaian negatif ke Ipong, bukan substansi sebuah kontestasi. Menurutnya, mereka yang berkomentar itu tidak adil dan sarat keberpihakan ke salah satu Paslon.
“Kalau mau bicara jujur dan adil, coba simak baik-baik rekamannya, bukankah pada saat datang Pak Giri hanya menyalami sebagian pendukung Pak Ipong, kenapa tidak semua? Apakah perlakuan diskriminatif ke masyarakat Ponorogo seperti itu bentuk sikap pemimpin yang baik dan bisa dijadikan contoh serta panutan? Monggo dicerna sendiri-sendiri,” paparnya.
Kurniawan juga menduga bahwa komentar-komentar yang muncul itu tidak murni dan alami dari masyarakat. Melainkan by design oleh pihak-pihak tertentu.
“Kalau kita cermati untuk menemukan benang merah pembingkaian negatif ke Ipong ini tidak sulit, sangat mudah sekali. Ingat-ingat saja medianya apa dan siapa saja narasumber-narasumbernya, kan dari dulu begitu-begitu terus polanya?,” tandasnya.
Di sisi lain Kurniawan menilai bahwa pembingkaian negatif ke Ipong dengan isu “Salaman” itu sejatinya menunjukkan ada pihak yang tidak siap dengan kompetisi secara sehat. Sehingga terus mengulang-ulang lagu lama dan mencari-cari hal remeh temeh.
“Secara implisit ini menunjukkan ada yang tak siap dengan adu capaian kerja, adu gagasan, adu ide, dan adu argumentasi. Makanya wajar medsos kita dijejali dengan hal-hal yang sama dengan lima tahun lalu,” terangnya.
Saat ditanya seberapa besar efek dari pembingkaian negatif ke Ipong tersebut, Kurniawan menjawab bisa jadi malah bernilai positif.
“Masyarakat itu sudah sangat cerdas, intelektualitas masyarakat Ponorogo sangat tersinggung disuguhi hal remeh temeh seperti itu. Bukankah Prabowo dulu juga diserang dengan isu penculikan tiap lima tahun, tapi justru itu menghantarkannya pada kemenangan pada PIlpres kemarin???,” pungkasnya mantap.(Red).