Warung Kopi Griya Reyog Tua, sambil ngopi dan melestarikan seni budaya leluhur
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Di balik riuhnya jalanan Jl. Raya Siman, sebuah warung kopi sederhana menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. "Griya Reyog Tua," nama warung kopi ini, bukan sekadar tempat menyeruput kopi, melainkan museum mini yang memamerkan artefak budaya asli Ponorogo dan sekitarnya.
Puluhan artefak kuno menghiasi ruangan, mulai dari kepala barongan lawasan, gamelan, kuda kepang, hingga topeng bujangganong. Benda-benda ini bukan sekadar pajangan, melainkan bagian dari perjalanan panjang Budi, pemilik Griya Reyog Tua, yang merupakan seorang konten kreator budaya.
 |
| Ngopi gayeng di griya reyog tua Siman Ponorogo |
"Saya mencari artefak-artefak ini dari berbagai daerah, tidak hanya di Ponorogo, tapi juga kabupaten sekitar. Ini bagian dari upaya saya melestarikan budaya," ujar Budi, Senin (13/01/2025).
Setiap artefak dilengkapi deskripsi singkat tentang nama dan asalnya, memberi pengalaman edukatif bagi pengunjung.
“Harapannya, pengunjung tidak hanya ngopi, tapi juga paham pentingnya melestarikan warisan leluhur,” tambahnya.
 |
| Penampilan griya reyog tua dari luar, Monggo ngopi gayeng sambil ngobrol seni budaya leluhur |
Selain artefak budaya, Griya Reyog Tua menyajikan aneka kuliner khas seperti sego lodeh, sego bakar, hingga wedang rempah dan es ketan. Harganya pun terjangkau, menjadikan tempat ini ramah untuk semua kalangan.
Budi berharap warungnya bisa menjadi ruang edukasi sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga peninggalan budaya. "Semoga masyarakat makin sadar bahwa budaya leluhur adalah identitas yang harus dijaga," pungkasnya.
 |
| Penampakan koleksi Griya Reyog Tua milik mas Budhi alternatif... |
Warung kopi ini buka setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 02.00 dini hari, berlokasi di Dusun Sawuh, Kecamatan Siman, Ponorogo. Tempat ini bukan sekadar warung, melainkan jembatan ke masa lalu yang sarat makna.(Nang).
Posting Komentar