Kepala kantor Wilayah Dirjenpas Jatim tunjukkan komitmen lakukan pembinaan warga binaan dengan hadirkan ketahanan pangan
MALANG, SINYALPONOROGO – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, menegaskan komitmennya dalam pembinaan warga binaan dengan menghadiri panen raya edamame di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Malang, Selasa (25/2). Selain itu, rangkaian acara sosial turut digelar, termasuk penandatanganan kerja sama dan pembagian bantuan sosial bagi masyarakat sekitar.
Acara ini dihadiri Kapolres Malang serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Momentum tersebut menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan SAE sebagai pusat pembinaan berbasis pertanian yang tidak hanya berdampak bagi warga binaan, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.
Kolaborasi untuk Pembinaan yang Produktif
Kegiatan diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lapas Malang dan beberapa stakeholder guna memperkuat pengelolaan SAE ke depan. Langkah ini dinilai sebagai bentuk sinergi yang dapat mendorong keberlanjutan program pembinaan berbasis keterampilan.
"Kolaborasi ini menjadi langkah maju dalam mengoptimalkan SAE Lapas Malang sebagai tempat pembinaan yang produktif. Dengan dukungan berbagai pihak, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga binaan," ujar Kadiyono.
Setelah penandatanganan kerja sama, acara berlanjut dengan penyerahan lebih dari 200 paket bantuan sosial kepada warga sekitar Ngajum. Bantuan ini sebagai wujud nyata kepedulian sosial agar keberadaan SAE tidak hanya memberi manfaat bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat luas.
"Kami ingin memastikan bahwa program pembinaan ini juga berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Ini adalah tanggung jawab sosial yang harus terus kami jalankan," tambahnya.
Panen Raya Edamame: Bukti Keberhasilan Program Pembinaan
Puncak kegiatan ditandai dengan panen raya edamame di lahan SAE Lapas Malang. Hasil panen kali ini diperkirakan mencapai 6-9 kuintal, mencerminkan keberhasilan program pembinaan yang berbasis pertanian. Warga binaan yang terlibat dalam program ini mendapat pelatihan intensif agar memiliki keterampilan yang bermanfaat setelah kembali ke masyarakat.
Di sela panen, Kakanwil Ditjenpas Jatim juga ikut menanam bibit baru sebagai simbol keberlanjutan program ketahanan pangan di SAE Lapas Malang. Langkah ini diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya menjadikan lapas sebagai pusat pembinaan yang mandiri dan berdaya guna.
"Panen ini adalah hasil kerja keras warga binaan yang kami bimbing dalam program asimilasi dan edukasi. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bisa diterapkan setelah bebas nanti," ungkap Kadiyono saat turun langsung ke lahan panen.
SAE Lapas Malang: Mewujudkan Lapas yang Produktif
Rangkaian kegiatan ini menegaskan peran penting SAE sebagai wahana pembinaan yang tidak hanya membekali warga binaan dengan keterampilan, tetapi juga memperkuat relasi sosial dengan masyarakat sekitar.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, SAE Lapas Malang diharapkan dapat berkembang menjadi pusat pembinaan yang produktif dan berkelanjutan, menciptakan peluang baru bagi warga binaan untuk bangkit dan kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang mumpuni.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pembinaan di dalam lapas bukan sekadar hukuman, tetapi juga peluang bagi warga binaan untuk kembali menata kehidupan dengan lebih baik.(Nang).
Posting Komentar