Istri Kades Ngotot Maju Sekdes, Warga Beton Siap Lakukan Perlawanan

Suasana musyawarah polemik pengisian perangkat desa Beton Siman

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Polemik pengisian perangkat desa di Desa Beton, Kecamatan Siman, Ponorogo, makin memanas. Musyawarah yang digelar pada Rabu (12/3/2025) di pendopo desa berakhir tanpa kesepakatan setelah Kepala Desa Totok Ismu bersikeras mempertahankan pencalonan istrinya, Atik, sebagai Sekretaris Desa (Sekdes). 

Warga yang sejak awal menolak pencalonan itu akhirnya membubarkan diri dengan rasa kecewa dan mengancam akan menggelar aksi penolakan.

Totok Ismu,
Kepala desa Beton 

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Beton, Ahmad Fauzan, dalam musyawarah tersebut menegaskan bahwa aspirasi warga jelas: pengisian perangkat desa harus tetap berjalan, tetapi tanpa keterlibatan istri kepala desa. Jika Totok tetap ngotot mempertahankan istrinya, maka ia harus bersedia mundur dari jabatannya.

“Kami ingin pengisian perangkat tetap berjalan, tapi istri Pak Kades tidak boleh ikut. Jika tetap maju, maka beliau harus mundur. Itu suara warga yang harus dihormati,” tegas Fauzan di hadapan peserta musyawarah.

Suasana diluar warga menunggu hasil musyawarah polemik pengisian perangkat desa Beton 

Namun, alih-alih menerima tuntutan warga, Totok Ismu tetap bersikeras. Ia menilai bahwa baik dirinya maupun istrinya memiliki hak yang sama sebagai warga negara untuk dipilih dan memilih.

“Selama memenuhi syarat, siapa pun berhak mencalonkan diri. Ini negara demokrasi, dan saya rasa tidak ada aturan yang kami langgar,” ujar Totok dalam musyawarah tersebut.

Untuk meredam ketegangan, Totok sempat menawarkan opsi menunda pengisian Sekdes, sementara posisi perangkat desa lainnya tetap diisi. Namun, warga menolak karena melihat manuver tersebut sebagai taktik untuk tetap mempertahankan istrinya dalam proses seleksi.

Warga Kecewa, Ancaman Aksi Menguat

Setelah musyawarah buntu, puluhan warga yang telah berkumpul di luar pendopo desa semakin geram. Mereka kecewa karena kepala desa dianggap tidak menghormati aspirasi masyarakat yang jelas-jelas menolak adanya nepotisme dalam pengisian perangkat desa.

Aparat kemanan berjaga dalam musyawarah polemik pengisian perangkat desa Beton Siman

Rizky, salah satu warga yang hadir dalam musyawarah, mengaku kecewa dengan sikap kepala desa yang seolah tidak peduli dengan suara masyarakat.

“Dari awal warga sudah jelas menolak. Kalau tetap dipaksakan, ya, pasti akan ada perlawanan. Kami siap menggelar aksi jika kades tetap ngotot mempertahankan istrinya,” ujarnya dengan nada tegas.

Situasi di luar pendopo semakin tegang. Puluhan warga yang menunggu hasil musyawarah tampak berdiskusi mengenai langkah selanjutnya. Aparat kepolisian dari Polsek Siman yang sejak awal berjaga langsung memperketat pengamanan guna mencegah kemungkinan aksi spontan dari warga.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Totok Ismu menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Namun, warga tetap bersikukuh: istri kades tidak boleh ikut dalam penjaringan Sekdes, atau kepala desa harus siap menghadapi gelombang perlawanan yang lebih besar.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :