Pendopo Ponorogo Dipenuhi Jamaah, Gus Kautsar Beri Wejangan Soal Ramadhan & Kepemimpinan

Kang Bupati Sugiri Sancoko bersama Bunda Lisdyarita dan Gus Dur dalam acara ngaji/ngaos bareng di pendopo kabupaten Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Ribuan warga memadati halaman Pendopo Kabupaten Ponorogo, Kamis malam (27/3), untuk mengikuti pengajian akbar bersama KH Ahmad Kautsar (Gus Kautsar). Acara ini berlangsung dengan penuh kekhidmatan, menghadirkan tausiyah yang menyejukkan hati di tengah suasana Ramadhan yang semakin mendekati akhirnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita tampak hadir, duduk berdampingan sembari menyapa jamaah yang datang dari berbagai penjuru Ponorogo. Dengan gaya khasnya, Kang Bupati Sugiri mengajak masyarakat menjadikan Ramadhan sebagai ladang amal dan introspeksi diri.

"Bulan suci ini adalah kesempatan untuk memperbanyak ibadah, memperbaiki diri, dan mendekatkan hati kepada Allah. Apalagi malam ini kita mendapat siraman rohani langsung dari ulama besar, Gus Kautsar," ujar Sugiri dalam sambutannya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lisdyarita tampak setia mendampingi Sugiri dengan senyum ramahnya. Keduanya menyambut hangat setiap jamaah yang hadir, menambah keakraban dalam suasana pengajian.

Gus Kautsar: Jangan Biarkan Ramadhan Berlalu Tanpa Ampunan

Dalam tausiyahnya, Gus Kautsar mengingatkan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang tidak boleh dilewatkan tanpa meraih ampunan Allah. Ia menekankan bahwa setiap amalan di bulan ini memiliki ganjaran yang luar biasa.

"Di bulan ini, Allah sedang baik-baiknya. Setiap doa yang dipanjatkan akan dikabulkan, setiap amal akan dilipatgandakan. Maka rugi besar jika kita melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan," tegasnya.

Ia juga menyoroti bahaya bagi mereka yang tetap berbuat maksiat di bulan suci ini. Menurutnya, ancaman bagi mereka yang menyia-nyiakan kesempatan di Ramadhan sangatlah berat.

"Kalau seseorang masuk Ramadhan dengan penuh dosa, setidaknya jangan menambah kesalahan. Sebab, ancamannya adalah laknat dari Allah dan para malaikat hingga Ramadhan tahun berikutnya. Jika ajal menjemput sebelum Ramadhan berikutnya, maka bau surga pun akan terasa jauh," jelasnya.

Refleksi Kepemimpinan: Pemimpin Dermawan atau Pemimpin Pelit?

Selain membahas keutamaan Ramadhan, Gus Kautsar juga menyinggung fenomena kepemimpinan di berbagai daerah. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat cenderung lebih memilih pemimpin yang peduli dan dermawan, meskipun bukan dari kalangan ulama atau tokoh agama.

"Orang baik tapi pelit cenderung kalah dibanding pemimpin yang mungkin tidak begitu religius, tapi dermawan dan peduli dengan masyarakat," ujarnya.

Namun, ia menilai Ponorogo berbeda dari daerah lain. Menurutnya, masyarakat Ponorogo telah menunjukkan kebijaksanaan dengan memilih pemimpin berdasarkan program yang pro-rakyat, bukan sekadar karena kekuatan finansial.

"Di banyak daerah, pemimpin yang punya uang besar lebih mudah mendapat dukungan. Tapi di Ponorogo, masyarakat memilih pemimpin yang merakyat, meskipun tanpa modal besar. Ini luar biasa," ungkapnya.

Ia berharap kepemimpinan yang baik di Ponorogo dapat membawa daerah ini menuju kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.

Suasana Pengajian yang Penuh Kekhidmatan

Pengajian ini berlangsung hingga larut malam dan diakhiri dengan doa bersama. Ribuan jamaah yang hadir tampak khusyuk mengikuti setiap rangkaian acara, mendengarkan dengan saksama tausiyah yang disampaikan.

Suasana di halaman pendopo terasa penuh hikmat, dengan kehangatan kebersamaan yang terjalin antara pemimpin, ulama, dan masyarakat. Bagi warga Ponorogo, pengajian ini bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan mendapatkan bekal spiritual dalam menjalani sisa Ramadhan.

Acara ini menjadi bukti bahwa Ponorogo tidak hanya kaya dengan budaya, tetapi juga memiliki masyarakat yang religius dan peduli dengan nilai-nilai keagamaan. Dengan semangat kebersamaan ini, diharapkan Ponorogo semakin maju dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :