Kepala Merak Terpasang, Museum Reog Sampung Siap Jadi Ikon Baru Ponorogo

Pemasangan Kepala Merak Museum Reog telah selesai sebagai tanda dimulainya peradapan baru pelestarian budaya Ponorogo

PONOROGO, SINYALPONOROGO – Suasana Desa Sampung pada Senin (11/8) berubah menjadi magnet keramaian. Pemasangan kepala merak di puncak bangunan Museum Reog dan Museum Peradaban menarik ratusan warga untuk menyaksikan langsung momen bersejarah itu. 

Di sekitar lokasi, dentuman kendang dan gemulai gerakan penari reog menambah semarak. Pedagang UMKM pun kebanjiran rezeki dari pengunjung yang memadati area.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyebut peristiwa ini sebagai “kado manis” bagi peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke-529. 

“Museum Reog dan Museum Peradaban menjadi tonggak baru pelestarian budaya Ponorogo,” ujar Kang Giri usai menghadiri rapat paripurna DPRD.

Kang Bupati Sugiri Sancoko launching museum Transit di Pusdalops (foto Kominfo)

Tak hanya itu, Pemkab juga meluncurkan Museum Transit di gedung eks Pusdalops. Fasilitas ini menjadi “rumah sementara” bagi artefak-artefak bersejarah sebelum dipindahkan ke museum permanen di Sampung. Museum transit dirancang bukan sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga pusat penelitian, digitalisasi, dan narasi sejarah.

“Pertama, mengumpulkan koleksi. Kedua, menarasikan. Ketiga, mentransfer ke digital untuk riset,” jelas Kang Giri. 

Tim khusus yang terdiri dari arkeolog, sejarawan, penulis, editor, hingga juru kamera akan merangkai kisah setiap artefak.

Kelak, museum permanen di Sampung akan menyajikan sejarah Ponorogo secara utuh—mulai dari pertanian, pendidikan, agama, ilmu pengetahuan, hingga transportasi. Bukan hanya memamerkan benda, tetapi membangun ruang belajar bagi generasi kini dan mendatang.

Dengan terpasangnya kepala merak, babak baru pelestarian budaya Ponorogo resmi dimulai—sebuah warisan yang tak hanya dipandang, tetapi juga dipelajari dan dihidupkan kembali.

Penulis : Nanang