Batu Akik Bangkit Lagi, Ponorogo Jadi Panggung Kebangkitan Batu Mulia Nusantara

Kang Bupati Sugiri Sancoko melihat dari dekat kontes akik nasional

PONOROGO, SINYALPONOROGO – Demam batu akik belum sepenuhnya padam. Sebanyak 1.236 peserta dari berbagai daerah memadati kontes batu akik tingkat nasional di eks Pasar Lanang, Jumat (12/9/2025). Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bahkan meresmikan Batu Ponorogo dalam acara yang juga dirangkai dengan bursa batu mulia itu.

Kang Giri –sapaan akrab Sugiri– optimistis gairah batu akik bisa kembali ke masa keemasan. Baginya, batu mulia bukan hanya soal hobi, melainkan potensi ekonomi sekaligus identitas daerah. 

“Kita punya kekayaan bukan hanya di pertanian atau budaya. Batu mulia ini bisa menjadi kebanggaan Ponorogo,” tegasnya.

Bupati dua periode itu merujuk pada tren batu bacan yang dulu sempat meroket setelah dipopulerkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kini, ia berencana menjadikan kontes batu akik bagian dari Grebeg Suro 2026 agar gaungnya semakin besar.

Dukungan datang dari akademisi Universitas Brawijaya Malang, Muhammad Fadli. Ia menilai Indonesia selama ini gagal mengolah potensi batu mulia. Batu-batu alam justru diekspor mentah, sementara negara lain menjadikannya produk bernilai tinggi. 

“Kita yang punya, tapi justru orang lain yang menikmati. Momentum seperti di Ponorogo ini bisa menjadi titik balik,” ujarnya.

Panitia kontes, Sugeng Prasetyo, menegaskan ajang ini bukan sekadar perlombaan. Lebih jauh, menjadi ruang bagi pecinta akik untuk memamerkan koleksi dan menggugah kesadaran publik akan kekayaan alam lokal. Ia mencontohkan batu khas dari Sawoo dan Badegan yang berpotensi mendunia.

Geliat kontes di Ponorogo seakan menandai babak baru. Batu akik yang sempat dianggap tren sesaat, kini perlahan menemukan panggungnya kembali: dari hobi, menuju identitas budaya, bahkan sumber ekonomi rakyat.

Penulis : Nanang