Pemuda Empat Desa di Jenangan Geram, Hentikan Truk Tambang Ugal-Ugalan

Pemuda di empat desa (Jenangan, Sedah, Sraten dan Ngrupit) ingatkan sopir tambang supaya tidak ugal-ugalan...

PONOROGO, SINYALPONOROGO – Warga Kecamatan Jenangan kembali turun tangan. Setelah aksi damai beberapa waktu lalu, kini giliran para pemuda dari empat desa—Semanding, Sraten, Sedah, dan Ngrupit—mengambil langkah tegas terhadap truk tambang yang masih melintas seenaknya.

Pada Selasa (7/10/2025), sejumlah pemuda menghadang dan memberi peringatan langsung kepada sopir truk yang melintas dengan kecepatan tinggi dan muatan berlebih. Mereka mengingatkan agar pengemudi mematuhi kesepakatan bersama yang telah dibuat antara warga, pengusaha tambang, dan sopir beberapa hari lalu.

“Masih ada truk yang ugal-ugalan, jadi kita hentikan dan kita tegur. Ini peringatan agar sopir lain juga tidak meniru,” ujar Rony, koordinator lapangan aksi warga Jenangan.

Menurutnya, kesepakatan yang sudah dibangun seharusnya menjadi pedoman bagi semua pihak, bukan hanya formalitas di atas kertas. Warga menuntut agar aturan tentang jadwal libur tambang, batas muatan, dan larangan mengemudi ugal-ugalan benar-benar dijalankan.

“Kalau dibiarkan, nanti yang lain ikut-ikutan ugal-ugalan. Ini demi keselamatan pengguna jalan dan ketenangan warga,” tegas Rony.

Langkah ini, kata Rony, bukan bentuk permusuhan terhadap sopir atau pengusaha tambang, melainkan wujud kepedulian warga terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan yang setiap hari dilintasi armada truk besar.

Aksi para pemuda empat desa ini menunjukkan bahwa kesadaran sosial warga Jenangan terus tumbuh—mereka tidak hanya menuntut, tapi juga menjaga bersama agar jalanan tetap aman dan tertib.

Penulis : Nanang