BREAKING NEWS

Peta Baru Politik Ponorogo: Siapa Pendamping Lisdyarita Setelah OTT Sugiri?

Gambar hanya ilustrasi kursi wakil Bupati Ponorogo sebentar lagi bakal terisi...

PONOROGO, SINYALPONOROGO -  OTT KPK terhadap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada 7 November 2025 menjadi titik balik penting dalam dinamika politik lokal. Kursi kepemimpinan daerah pun bergeser. Wakil Bupati Lisdyarita—kader Gerindra—kini resmi menduduki posisi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati, dan hanya menunggu waktu menjadi bupati definitif.

Indah Raya Ayu Miko Saputri (foto ist)

Pertanyaan yang kini mencuat di ruang publik: Siapa pengganti Lisdyarita sebagai Wakil Bupati Ponorogo? Pertanyaan itu tidak hanya berkait administrasi pemerintahan, tetapi juga arah politik Ponorogo ke depan.

Koalisi Gemuk: Semua Berhak, Tidak Semua Kuat

Pada Pilkada Ponorogo 2024, pasangan Sugiri–Lisdyarita diusung oleh enam partai besar: PDIP, PKB, Gerindra, Demokrat, Golkar, PKS dan PPP.

Secara hukum politik, seluruh partai pengusung memang memiliki hak untuk mengusulkan kandidat wakil bupati pengganti. Namun dalam praktik politik lokal, “siapa berhak” tidak selalu linear dengan “siapa paling kuat.”

Dari percakapan elite hingga bisik-bisik di akar rumput, satu nama mencuat paling menonjol: Inda Raya Ayu Miko Saputri, mantan Wakil Wali Kota Madiun (2019–2024), kader PDIP.

Inda Raya: Figur dengan Pengalaman Eksekutif Lengkap

Inda Raya bukan pendatang baru di panggung pemerintahan. Pengalamannya sebagai Wakil Wali Kota Madiun memberi bekal yang jarang dimiliki politisi lokal lain: pengelolaan birokrasi, komunikasi kebijakan, dan jejaring lintas daerah.

Di tengah kebutuhan Ponorogo terhadap stabilitas setelah gonjang-ganjing OTT, figur seperti Inda Raya punya kelebihan:

  • muda,

  • berpengalaman eksekutif,

  • komunikatif,

  • dan punya mesin partai yang solid di belakangnya.

Tidak heran namanya menjadi opsi paling realistis jika jatah wakil bupati memang condong ke PDIP.

Kandidat Lain Tetap Punya Peluang!

Beberapa figur dari partai lain juga mulai diperbincangkan:

  • Dessy Prayudya Fabella (Golkar) – Kader muda Golkar yang kini menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Ponorogo. Di usia yang matang, Dessy tampil dengan perpaduan modal intelektual, jejaring bisnis, dan rekam organisasi yang jarang dimiliki tokoh politik lokal.  

  • Mujiatin (PKB) – Politisi PKB ini memiliki basis kuat di lingkungan nahdliyin serta dikenal dekat dengan jaringan kiai kampung dan tokoh pesantren. Mujiatin berpotensi menjadi pilihan koalisi jika PKB ingin mengambil peran lebih besar dalam pemerintahan pasca-OTT.

  • Eko Mulyadi — Kepala Desa Karangpatihan Balong—ada kedekatan secara emosional dengan partai Demokrat yang mencuat karena inovasinya membangun desa inklusi yang dikenal nasional. Track record-nya dalam pemberdayaan difabel membuatnya dipandang sebagai figur teknokratis, visioner, dan dekat dengan masyarakat desa.

Eko Mulyadi, Mujiatin dan Dessy Prayudya Fabella (Foto ist)

Publik Menanti Arah Baru Politik Ponorogo

Figur pengganti Lisdyarita bukan sekadar keputusan politik, tetapi juga representasi arah baru Ponorogo di tengah badai kepercayaan publik. Dengan terbukanya bursa nama-nama potensial ini, masyarakat berharap sosok yang terpilih adalah figur bersih, mampu bekerja cepat, dan konsisten menjaga marwah pemerintahan.

Apakah Inda Raya yang akan melaju? Akankah Dessy Prayudya Fabella menjadi penantang serius? Mampukah Mujiatin atau Eko Mulyadi mencuri panggung? Atau justru muncul nama baru dari balik layar koalisi?

Ponorogo menunggu. Dan langkah koalisi pengusung dalam waktu dekat akan menentukan peta kekuasaan di Bumi Reog untuk tahun-tahun mendatang.

  • Ponorogo, 14 November 2025
  • Penulis adalah Nanang Rianto, S.Sos
  • Wartawan Sinyal Ponorogo

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar