![]() |
Kasus sapi mati kembali terjadi, kali ini di dukuh Trenceng Desa Mrican Jenangan Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda wilayah Jenangan, Ponorogo, semakin meluas dan menciptakan kekhawatiran di kalangan peternak. Setelah sebelumnya kasus serupa ditemukan di Desa Jenangan, Jimbe, dan Plalangan, kini Desa Mrican juga melaporkan adanya sapi mati dengan ciri-ciri khas PMK, yakni mulut berlendir, nafsu makan hilang dan kesulitan berdiri.
Adi Purnomo Sidik, Kepala Desa Mrican, mengonfirmasi bahwa satu kasus sapi mati telah dilaporkan dari Dukuh Trenceng, RT 03 RW 01. Kejadian ini dilaporkan oleh warga pada Rabu malam (1/1/2025) setelah pemerintah desa membuka posko pengaduan khusus untuk menangani kasus PMK di wilayah mereka.
"Kami telah membuka posko pengaduan untuk mendata sapi warga yang mati atau menunjukkan gejala PMK. Warga bisa melapor dengan disertai dokumentasi agar kami dapat segera menindaklanjuti laporan tersebut," ujar Adi Purnomo Sidik, Kamis (2/1/2025).
Menurutnya, langkah ini diambil sebagai bentuk respons cepat pemerintah desa dalam menangani penyebaran wabah PMK yang sudah meresahkan warga di wilayah Jenangan. Sidik berharap dengan adanya posko ini, setiap kasus bisa segera terpantau dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Pencegahan Melalui Edukasi dan Kebersihan Kandang
Selain membuka posko pengaduan, pemerintah Desa Mrican juga aktif memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang serta memberikan suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sapi.
"Kami imbau warga untuk rutin membersihkan kandang, menyemprotkan disinfektan, dan memberikan suplemen tambahan untuk menjaga kesehatan sapi. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut," jelas Sidik.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah desa telah melaporkan kasus ini ke dinas terkait agar segera ada tindakan nyata untuk menangani permasalahan ini, termasuk distribusi vaksin dan obat-obatan bagi sapi yang terjangkit PMK.
Respons Warga dan Harapan Penanganan Cepat
Para peternak di Desa Mrican kini berada dalam kondisi waspada. Kasus sapi mati mendadak di wilayah lain membuat mereka khawatir wabah ini akan terus meluas. Posko pengaduan yang dibentuk oleh pemerintah desa menjadi titik harapan baru bagi warga untuk mendapatkan penanganan yang lebih terkoordinasi.
"Kami apresiasi langkah cepat dari kepala desa dengan membentuk posko. Setidaknya, sekarang kami tahu harus melapor ke mana jika ada kejadian sapi sakit atau mati," ujar salah satu warga Dukuh Trenceng.
Namun, warga juga berharap pemerintah kabupaten dapat segera turun tangan dengan langkah yang lebih konkret, seperti pemberian vaksinasi massal dan pengobatan gratis bagi sapi yang terjangkit PMK.(Nang).
Posting Komentar