![]() |
Bunda Lisdyarita, Wakil Bupati Ponorogo merasakan sensasi paket wisata nginap di desa Pohijo Sampung Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Kegelisahan melihat desa kelahirannya yang sepi membawa Taufiki Rohman (32) pada langkah besar. Pria yang akrab disapa Fiki ini tak ingin hanya sukses di kota dengan bisnis kafe yang berkembang pesat, tetapi juga ingin melihat desanya, Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo, tumbuh dan dikenal luas.
Meskipun telah menetap di Kota Ponorogo dan mengelola sejumlah kafe dengan kopi robusta sebagai andalan, setiap kali pulang ke Pohijo, ia merasa ada yang kurang. Desa itu begitu tenang, tetapi juga minim aktivitas yang bisa menarik perhatian pengunjung.
Para pengunjung menikmati paket wisata nginap di desa..
Dari situlah, muncul ide untuk membangun wisata berbasis pengalaman, mengusung konsep “Menginap di Desa” yang tidak hanya menawarkan akomodasi tetapi juga menyajikan suasana kehidupan desa yang autentik.
Dari Skeptis Warga hingga Grand Opening yang Meriah
Awalnya, ide ini tak langsung diterima warga. Mereka ragu apakah wisata menginap bisa benar-benar menarik wisatawan ke desa kecil ini.
![]() |
Wabub Lisdyarita ketika bercengkrama dengan warga menikmati paket wisata nginap di desa |
Namun, Fiki tak gentar. Ia menjadikan rumah orang tuanya sebagai proyek percontohan, menyulapnya menjadi homestay yang nyaman dengan dua kamar yang siap disewakan.
Perjuangan Fiki membuahkan hasil. Pada 25 Januari 2025, homestay tersebut resmi dibuka dengan grand opening yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita.
Tak sekadar datang, Lisdyarita juga ikut menginap dan merasakan langsung pengalaman tinggal di desa. Ia mengaku senang dan terkesan dengan konsep yang ditawarkan.
Dukungan ini menjadi pemantik semangat warga. Mereka yang awalnya skeptis, kini mulai tertarik. Sejumlah keluarga, termasuk yang berasal dari kalangan ekonomi lemah, bahkan menawarkan rumah mereka untuk dijadikan homestay. Dari satu rumah percontohan, kini wisata menginap di Desa Pohijo mulai berkembang dengan semakin banyaknya rumah yang disewakan.
Menginap di Desa: Lebih dari Sekadar Tempat Tidur
Konsep wisata ini lebih dari sekadar penginapan. Wisatawan yang datang tak hanya tidur di rumah warga, tetapi juga diajak menikmati kehidupan desa secara langsung.
Paket wisata yang ditawarkan seharga Rp150 ribu per orang mencakup berbagai pengalaman menarik:
- Kehangatan Desa: Setibanya di Pohijo, tamu akan disambut dengan welcome drink jeruk sereh, lalu berkenalan dengan pemilik rumah dan warga sekitar.
- Eksplorasi Alam: Wisatawan diajak berjalan kaki menikmati alam pedesaan, dari persawahan hingga sumber air alami Umbul Gemblung.
- Wisata Agro: Pengunjung bisa memetik buah alpukat, panen lele, serta mengambil telur ayam langsung dari peternakan.
- Kuliner Otentik: Makan malam istimewa dengan menu ayam panggang ngebrak, serta pengalaman memasak sendiri hasil panen yang didapat.
- Seni Budaya: Jika datang dalam rombongan minimal 20 orang, wisatawan akan disuguhkan pertunjukan Reog Ponorogo yang menggugah semangat.
Dampak Besar bagi Warga Desa
Kini, wisata menginap di Desa Pohijo bukan hanya sekadar mimpi Viki, tetapi telah menjadi gerakan ekonomi baru bagi warga. Mereka yang sebelumnya hanya mengandalkan hasil pertanian kini memiliki sumber pendapatan tambahan dari sektor pariwisata.
Tak hanya itu, anak-anak muda di desa yang sebelumnya merantau ke kota mulai melihat peluang untuk kembali dan mengembangkan desanya sendiri. Bahkan, kesenian Reog yang mulai jarang dipentaskan di desa kini kembali mendapat panggung.
Pohijo, dari Desa Sepi Menuju Destinasi Wisata
Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa desa kecil pun bisa berkembang jika ada kemauan dan inovasi. Viki telah membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari kegelisahan, dan dengan tekad kuat, mimpi untuk memajukan desa bisa menjadi kenyataan.
![]() |
Ngobrol asik bersama pemuda hebat, Taufiki Rohman penggagas paket wisata nginap di desa sekaligus owner reog cafe |
Kini, bagi siapa pun yang ingin merasakan sensasi hidup di desa dengan segala keasliannya, Pohijo siap menyambut. Namun, karena konsep ini berbasis pengalaman dan kearifan lokal, wisatawan harus melakukan reservasi terlebih dahulu agar warga dapat menyiapkan pengalaman terbaik bagi mereka.
Dari kegelisahan seorang anak desa, Desa Pohijo kini bangkit menjadi destinasi wisata yang menawarkan kehangatan, budaya, dan keindahan alam dalam satu paket pengalaman yang tak terlupakan.(Nang).
Posting Komentar