Kontraktor Madiun Kembali Geram! Uang Pekerjaan Paving di Prabu Motor Belum Dibayar

Megah, kerajaan prabu motor di Glonggong Madiun, masih menyisakan sejumlah tanggungan kepada kontraktor 

MADIUN, SINYALPONOROGO
- Setelah kasus tunggakan pembayaran Rp800 juta terhadap Muhammad Nurwakit mencuat, kini muncul korban baru yang mengalami hal serupa. Sugeng Harianto, kontraktor asal Desa Geger, Kabupaten Madiun, mengaku masih menunggu pembayaran sisa upah pekerjaannya di showroom Prabu Motor senilai Rp83 juta yang hingga kini tak kunjung dibayarkan.

Sugeng mengungkapkan bahwa ia mendapat kontrak kerja pemasangan paving seluas 7.000 meter persegi di showroom Prabu Motor pada 20 Mei 2023. Sesuai perjanjian, harga yang disepakati adalah Rp85 ribu per meter persegi dengan total nilai kontrak Rp595 juta. 

Dari jumlah tersebut, ia telah menerima pembayaran Rp525 juta, menyisakan Rp70 juta yang belum dibayarkan.

Selain itu, Sugeng juga menerima tambahan pekerjaan pemasangan paving seluas 120 meter persegi serta penggunaan alat berat untuk pemerataan lokasi dengan nilai Rp13 juta. Sehingga total yang belum dibayarkan kepadanya mencapai Rp83 juta.

"Saya sudah melakukan penagihan hingga tiga kali, tetapi alasannya selalu belum ada pencairan. Saat didesak, mereka berjanji segera mencairkan, tapi hingga sekarang tidak ada kejelasan. Saya berharap uang saya segera dibayarkan sebelum akhir Februari ini. Jika tidak, saya akan ambil langkah tegas," ujar Sugeng dengan nada kecewa.

Menurutnya, pihak showroom terus menghindar dan mencari alasan agar pembayaran tak segera dilakukan. 

"Kesabaran saya sudah habis. Berbagai upaya sudah saya lakukan, tapi tetap saja uang saya tidak dibayarkan," tegasnya.

Tanggapan Prabu Motor

Saat dikonfirmasi, pihak showroom Prabu Motor melalui Doni menyampaikan bahwa pekerjaan paving yang dilakukan Sugeng tidak selesai sesuai kontrak dan bahkan melewati batas waktu yang telah ditentukan.

"Pak Sugeng ini adalah orang yang meneruskan proyek pavingnya Pak Nurwakit. Saat acara opening showroom dengan 400 anak yatim/piatu, kondisi paving masih berantakan dan belum diselesaikan," ujar Doni, Sabtu (22/2/2025).

Menurut Doni, beberapa bulan setelah acara opening, Sugeng datang untuk menanyakan pembayaran proyek. Saat itu, pihak Prabu Motor meminta Sugeng untuk memperbaiki hasil pekerjaannya yang dinilai masih bermasalah.

"Banyak bagian paving yang ambles dan tidak rapi. Kami sudah meminta Sugeng untuk memperbaikinya sebelum kami cairkan pembayaran, tapi sampai sekarang tidak kunjung diperbaiki," tambahnya.

Kasus ini menjadi sorotan setelah sebelumnya kontraktor lain, Muhammad Nurwakit, juga mengaku belum menerima pembayaran Rp800 juta dari proyek pembangunan showroom Prabu Motor sejak 2021. Dengan munculnya kasus Sugeng, dugaan pola tunggakan pembayaran terhadap para kontraktor semakin menguat.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :