WartelSuspas menjadi media penghubung WBP dengan keluarga tercinta
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Hak komunikasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tetap menjadi perhatian utama di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ponorogo. Meskipun berada dalam keterbatasan, para WBP tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui layanan video call gratis dan Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas) berbasis voucher.
Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, menegaskan bahwa komunikasi dengan keluarga adalah bagian penting dari pembinaan.
"Kami ingin memastikan bahwa WBP tetap mendapatkan hak mereka untuk menjalin hubungan dengan keluarga. Ini bukan hanya soal komunikasi, tetapi juga tentang dukungan psikologis agar mereka bisa menjalani masa pidana dengan lebih baik," katanya.
Layanan Komunikasi di Tengah Keterbatasan
Rutan Ponorogo menyediakan dua layanan utama bagi WBP untuk tetap berkomunikasi:
-
Video Call Gratis
- Layanan ini diberikan setiap hari kecuali Jumat dan Minggu.
- Setiap WBP mendapatkan jatah maksimal 5 menit per hari.
- Jadwal video call dibagi menjadi dua sesi: pukul 08.00–11.00 WIB untuk WBP laki-laki dan pukul 11.00–12.00 WIB untuk WBP perempuan.
-
Wartelsuspas Berbasis Voucher
- Tersedia setiap hari pada pagi dan sore hari.
- WBP dapat melakukan panggilan telepon atau video call dengan sistem voucher berbayar sesuai saldo yang tersedia.
Selama layanan berlangsung, petugas Rutan turut mendampingi WBP untuk memastikan keamanan dan ketertiban. Setiap aktivitas komunikasi juga didokumentasikan sebagai bagian dari sistem pengawasan dan evaluasi.
Menjaga Keseimbangan Hak dan Keamanan
Meski komunikasi dibuka lebih luas, Rutan Ponorogo tetap menerapkan pengawasan ketat untuk menghindari penyalahgunaan. Perangkat komunikasi yang digunakan telah diatur sedemikian rupa agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum.
Dukungan keluarga bagi WBP dianggap sebagai faktor penting dalam proses pembinaan. Penelitian menunjukkan bahwa WBP yang tetap menjalin komunikasi dengan keluarga cenderung memiliki tingkat keberhasilan rehabilitasi yang lebih tinggi setelah bebas.
Dengan adanya layanan ini, Rutan Ponorogo berharap WBP dapat tetap terhubung dengan keluarga, sehingga mereka tidak merasa terisolasi sepenuhnya dari kehidupan sosial.
"Ini bagian dari pendekatan pemasyarakatan yang lebih humanis. Kami ingin WBP tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga tetap memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik," tutup Jumadi.
Dari balik jeruji, ikatan keluarga tetap terjalin. Karena bagi mereka, komunikasi adalah jembatan menuju harapan.(Nang).
Posting Komentar