Kebersamaan dalam Keberkahan: Buka Puasa di Rutan Ponorogo, Momentum Refleksi dan Silaturahmi

Plt. Kepala Rutan Ponorogo Jumadi ketika memberi pengarahan 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Suasana berbeda terasa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ponorogo pada Jumat (14/3) sore. Di tengah keterbatasan ruang gerak, kebersamaan justru semakin erat saat petugas dan warga binaan duduk bersama, berbagi hidangan berbuka puasa. 

Acara bertajuk Menebar Kebaikan dengan Silaturahmi untuk Meraih Keberkahan di Bulan Ramadhan itu bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan juga momen refleksi bagi para penghuni rutan.

Kegiatan yang digelar di area kunjungan Rutan Ponorogo ini dihadiri oleh Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, para petugas rutan, serta warga binaan. Hadir pula Ustadz Suwarno dari Ngawi yang memberikan tausiyah dan motivasi spiritual bagi para peserta.

Momentum Kebersamaan dan Refleksi Diri

Acara dimulai pukul 16.30 WIB dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh salah satu warga binaan. Suasana hening, penuh khidmat. Bagi banyak warga binaan, momen seperti ini bukan sekadar agenda keagamaan, tetapi juga ruang introspeksi dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, menekankan pentingnya menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan rutan sebagai tanggung jawab bersama. "Kita ingin Rutan Ponorogo tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang pembelajaran dan perubahan. Dengan kebersamaan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua," ujarnya.

Tausiyah yang dibawakan Ustadz Suwarno semakin memperdalam makna Ramadhan bagi warga binaan. Ia mengajak mereka menjadikan bulan suci ini sebagai ajang memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan membangun kembali harapan. 

"Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Ramadhan adalah saat terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki kesalahan masa lalu," tuturnya.

Lebih dari Sekadar Berbuka Puasa

Saat adzan Maghrib berkumandang, seluruh peserta serempak menikmati hidangan berbuka yang telah disediakan. Tidak ada sekat antara petugas dan warga binaan. Semua duduk sejajar, berbagi makanan dan cerita, menciptakan suasana kekeluargaan di balik jeruji besi.

Selepas berbuka, acara dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah. Momen ini menjadi simbol penguatan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan di dalam rutan, mengingatkan bahwa di balik keterbatasan, masih ada ruang untuk harapan dan perubahan.

Pembinaan Berbasis Spiritual, Harapan untuk Perubahan

Plt. Kepala Rutan menegaskan bahwa program-program berbasis keagamaan akan terus diperkuat sebagai bagian dari pembinaan warga binaan. 

"Kegiatan seperti ini bukan hanya untuk mengisi bulan Ramadhan, tetapi juga sebagai upaya pembinaan mental dan spiritual agar warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan lebih baik," ujarnya.

Bagi sebagian warga binaan, kebersamaan dalam acara ini memberi mereka secercah harapan. Ramadhan menjadi pengingat bahwa meski mereka tengah menjalani masa hukuman, kesempatan untuk memperbaiki diri selalu terbuka.

Acara buka puasa bersama ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga simbol bahwa di balik tembok rutan, masih ada ruang untuk kebersamaan, refleksi, dan harapan akan perubahan.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :