99 Santri SMAIT Darut Taqwa Diwisuda, 23 Hafidz 30 Juz Siap Menyongsong Masa Depan

Suasana Haflah At-Takharruj angkatan 10 Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Tetes air mata haru bercampur bahagia mengalir di Gedung Sasana Praja Ponorogo, Selasa (15/4/2025). Sebanyak 99 santri kelas 12 SMAIT Darut Taqwa resmi diwisuda dalam prosesi Haflah At-Takharruj angkatan ke-10. 

Rangkaian seremoni dipenuhi nuansa khidmat saat satu per satu santri dikalungkan Gordon, menandai berakhirnya perjalanan panjang pendidikan mereka di pondok pesantren ini.

Moment spesial bagi para wisudawan dan wisudawati ketika dikukuhkan alumni oleh pimpinan Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo 

Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Darut Taqwa, Ustaz Komari, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa momen wisuda ini bukan sekadar seremoni akhir tahun, melainkan tonggak penting bagi santri untuk melangkah ke fase kehidupan selanjutnya. 

“Ini adalah titik awal. Para santri tidak hanya dibekali ilmu dunia, tapi juga kekuatan ruhiyah dari Al-Qur’an yang akan menjadi kompas hidup mereka ke depan,” tegasnya.

Tahun ini, 23 santri berhasil menghafal 30 juz Al-Qur’an, terdiri dari 8 putra dan 15 putri. Meskipun secara persentase terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 130 santri, Ustaz Komari menilai kualitas lulusan angkatan ini tetap unggul. 

“Santri tetap ditargetkan memiliki hafalan minimal 5 juz. Dan alhamdulillah, semuanya terpenuhi,” ungkapnya.

Ustad Komari, S.Pd, M.Pd
Direktur Pendidikan Ponpes Darut Taqwa Ponorogo 

Tak hanya soal akademik dan hafalan, keberagaman asal santri juga menjadi sorotan. Dari total 99 wisudawan, 56 adalah santri putra dan 43 putri, berasal dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Papua Barat, Makassar, Gorontalo hingga Bangka Belitung. 

Ponorogo sendiri menyumbang jumlah terbanyak dengan persentase 32 persen, disusul Madiun (13 persen), dan Magetan (11 persen).

Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok Pesantren Darut Taqwa, Drs. KH. Samsudin, Lc., mengajak hadirin mengenang kembali momen awal ketika para santri pertama kali mondok. 

“Ada wali santri yang dulu sampai indekos dekat pondok karena anaknya belum siap ditinggal. Tapi kini, mereka jadi pribadi yang akrab dengan Al-Qur’an. Ini pertumbuhan yang luar biasa,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Drs. KH. Samsudin, Lc 
Pimpinan Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo 

KH Samsudin juga menegaskan bahwa dasar pendidikan di Darut Taqwa adalah Al-Qur’an. “Ini bukan sekadar nilai akademik. Dengan Al-Qur’an, Allah akan memudahkan urusan para santri di mana pun mereka berada. Orang terbaik adalah yang bersama Al-Qur’an,” ujarnya penuh semangat.

Wisuda kali ini juga menjadi penanda resmi para santri menjadi alumni. Sebagian dari mereka sudah diterima di perguruan tinggi negeri ternama melalui jalur SNBP 2025. 

Sebanyak 23 santri berhasil menembus kampus impian, termasuk Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Airlangga, dan UPN Veteran Jawa Timur. 

Ini menjadi catatan membanggakan bagi SMAIT Darut Taqwa yang mencatatkan tingkat kelulusan SNBP sebesar 57,5 persen dari 40 siswa eligible.

Di akhir acara, pihak pondok mengucapkan terima kasih kepada para wali santri dan alumni yang memberikan cinderamata sebagai bentuk penghargaan kepada para guru. 

“Ini bukan soal besar kecilnya, tapi makna di baliknya: ungkapan syukur, takzim, dan berkah yang tiada tara,” kata KH Samsudin.

Ponpes Darut Taqwa sendiri saat ini menampung total 767 santri dari jenjang SMPIT dan SMAIT, terdiri dari 409 putra dan 358 putri. Dengan sistem pendidikan terpadu berbasis Al-Qur’an, lembaga ini terus mencetak generasi pemimpin tangguh, 

Tagline Pondok Pesantren Darut Taqwa di Ponorogo adalah Qur'ani, Mandiri, Berprestasi. Pondok pesantren ini juga memiliki motto "Membentuk Generasi Rabbani".

Penulis : Nanang

1/Post a Comment/Comments

  1. Masyaallah tabarakallah selamat buat darut taqwa Ponorogo . Ananda juga pernah mondok di Darut taqwa

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :