Drs. H. Imam Fauzan, MM penceramah acara Halal Bihalal di lingkungan RT 04 RW 04 kelurahan Surodikraman Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Hujan gerimis yang mengguyur Kamis sore tak menghalangi semangat warga RT 04 RW 04 Kelurahan Surodikraman untuk berkumpul di Musholla Nurul Qodim. Mereka datang berbondong-bondong: dari bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-nenek hingga anak-anak, menghadiri halal bihalal keluarga besar lingkungan tersebut yang digelar Kamis malam, 10 April 2025.
Acara tahunan ini terasa istimewa karena menghadirkan penceramah kondang asal Ponorogo, Drs. H. Imam Fauzan, MM. Di hadapan ratusan jamaah, Imam menyampaikan tausiyah dengan nada sejuk dan penuh makna.
![]() |
Bermaaf-maafan dalam acara halal bihalal lingkungan RT 04 RW 04 kelurahan Surodikraman Ponorogo |
Ia menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga sebagai cerminan ketakwaan yang dibentuk selama Ramadhan.
"Kalau masak, tambahi kuahnya, kasih tetangga. Apalagi kalau masakan itu baunya sedap. Itu cara kecil menebar kebaikan," ujar Imam yang disambut tawa dan anggukan jamaah.
Dalam tausiyahnya, Imam juga menyinggung hadist Rasulullah SAW yang mengamini doa Malaikat Jibril—celakalah orang yang melewati bulan Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan.
![]() |
Halal bihalal saling bermaafan |
Menurutnya, bulan Syawal adalah momentum untuk membuktikan kualitas taqwa yang telah dipupuk selama Ramadhan.
"Orang yang cerdas adalah yang selalu ingat kematian dan mempersiapkannya. Dan orang baik itu bukan hanya yang rajin ibadah, tapi yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain," tegasnya.
Usai tausiyah, acara dilanjutkan dengan sesi salam-salaman penuh kehangatan antar warga. Suasana menjadi haru sekaligus hangat saat tangan-tangan saling menjabat, menandakan keikhlasan untuk memulai lembaran baru.
![]() |
Makan bersama usai acara halal bihalal keluarga besar RT 04 RW 04 kelurahan Surodikraman Ponorogo |
Setelah itu, warga menikmati hidangan makan bersama yang telah disiapkan oleh panitia. Aneka menu tradisional disajikan dalam suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh tawa.
Parmin, S.Sos, Ketua RT 04 RW 04 Kelurahan Surodikraman, mengatakan bahwa halal bihalal ini merupakan tradisi tahunan yang terus dijaga. Lokasi pelaksanaan memang bergiliran antara musholla sisi barat dan timur demi menjunjung nilai kebersamaan.
"Halal bihalal bukan sekadar rutinitas, tapi momen penting untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan. Tahun ini kami mengangkat tema: Dengan halal bihalal kita tingkatkan ketakwaan dalam membangun kebersamaan dan saling memaafkan," terang Parmin.
Kehangatan acara semakin terasa karena semua elemen warga hadir. Bukan hanya para tokoh dan orang tua, remaja hingga anak-anak pun turut meramaikan.
Ini menjadi bukti kuat bahwa semangat kebersamaan masih hidup di tengah masyarakat kota santri.
Halal bihalal di Musholla Nurul Qodim tak hanya menjadi ajang bermaaf-maafan, tetapi juga ruang refleksi sosial dan spiritual, yang menyatukan nilai-nilai religiusitas dengan praktik kehidupan sehari-hari di lingkungan.
Penulis : Nanang
Posting Komentar