Gubernur Jatim Topping Off Gedung Gus Dur di RSU Muslimat Ponorogo: Ikhtiar NU Bangun Peradaban Kesehatan

Khofifah Indar Parawangsa,
Gubernur Jatim bersama Bupati Ponorogo H Sugiri Sancoko usai menghadiri Topping Off RSU Muslimat Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menancapkan semangat Nahdlatul Ulama (NU) dalam bidang kesehatan dengan menandai prosesi topping off atau munggah molo Gedung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di RSU Muslimat Ponorogo, Rabu, 14 Mei 2025. Gedung setinggi tujuh lantai itu diharapkan menjadi simbol transformasi layanan kesehatan modern di Bumi Reyog.

Acara seremonial ini dihadiri Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, jajaran Forkopimda, serta para tamu undangan termasuk tokoh nasional dan Dewan Ryois Syari’ah PBNU, Prof. Dr. (H.C.) Muhammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan RI.

Kang Bupati Sugiri Sancoko 
dalam acara Topping Off RSU Muslimat Ponorogo 

Gedung yang dijadwalkan rampung pada Oktober 2025 ini berdiri kokoh sebagai bukti kesungguhan Muslimat NU Ponorogo dalam menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak. 

Direktur RSU Muslimat dr. Andi Nurdiana menyebut pembangunan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan rumah sakit yang awalnya hanya melayani persalinan biasa, kini menjelma sebagai RSU Muslimat modern.

“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga perwujudan spirit pelayanan umat,” ujar dr. Andi di hadapan Gubernur Jatim dan para tamu.

Gubernur Khofifah bersama M.Nuh ketika meninjau gedung Gusdur lantai 7 RSU Muslimat Ponorogo 

Gedung Gus Dur akan menjadi pusat layanan terintegrasi. Di dalamnya tersedia beragam fasilitas, mulai dari Poli Spesialis, ICU, HCU, ICCU, Instalasi Bedah Sentral, ruang perinatologi hingga kamar rawat inap dari kelas 3 hingga VVIP. 

Lantai 1 bahkan dirancang sebagai area parkir, ruang pemulasaraan jenazah, hingga instalasi gas medis dan ruang terbuka hijau. Sementara lantai 2 menjadi pusat layanan poli dan instalasi farmasi, serta ruang ramah anak dan ibu.

Bupati Sugiri menyampaikan sambutan yang menyentuh hati dengan mengutip kisah Nabi Muhammad SAW yang setiap hari menyuapi nenek tua buta beragama Yahudi. 

“Dari ketulusan itu, si nenek akhirnya masuk Islam. Ini tentang keikhlasan dan keberlanjutan niat baik. RSU Muslimat bukan hanya fasilitas, tapi juga warisan nilai dan budaya,” katanya.

Sementara itu, Muhammad Nuh menyoroti pentingnya kontribusi nyata dalam pembangunan. 

“Hadir saja memberi energi luar biasa, apalagi kalau ikut nyumbang semen atau apapun untuk rumah sakit ini,” katanya. 

Gubernur Jatim Khofifah mendapat penjelasan dari Dewan Ryois Syari'ah PBNU , M.Nuh terkait Gedung Gusdur lantai 7 RSU Muslimat Ponorogo 

Ia menilai kehadiran RSU Muslimat akan membawa dampak sosial jangka panjang, menjadi penggerak semangat hidup sehat dan upaya preventif masyarakat agar tidak mudah sakit.

Gubernur Khofifah dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan berbasis komunitas keagamaan seperti ini merupakan langkah strategis. 

“Gedung Gus Dur ini adalah bentuk nyata pelayanan NU kepada umat. Semoga ini menjadi persembahan menjelang satu abad NU yang diperingati secara Masehi pada 31 Januari 2026,” ucap Khofifah.

Ia mengungkapkan, ini adalah ketiga kalinya ia diajak mengembangkan rumah sakit Muslimat bersama tokoh-tokoh perempuan NU dan Gus Dur. 

"Ini bentuk komitmen almarhum Gus Dur pada layanan kesehatan warga NU, terutama ibu dan anak, yang akan berkontribusi menekan angka stunting dan kematian ibu-melahirkan di Ponorogo,” tegasnya.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, RSU Muslimat Ponorogo tak hanya mencerminkan kemajuan infrastruktur, tapi juga mengukuhkan nilai gotong royong sebagai fondasi pembangunan peradaban yang sehat dan berkeadilan.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :