Ponorogo Tak Larang Wisuda dan Study Tour, Asal Edukatif dan Sederhana

Drs. Nurhadi Hanuri, MM
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo menegaskan bahwa tidak ada pelarangan terhadap kegiatan wisuda dan study tour di sekolah. Namun, dua kegiatan tahunan yang biasanya ramai digelar jelang kelulusan itu diminta dilakukan dengan penuh kesadaran akan nilai pendidikan dan kesederhanaan.

Kepala Dindik Ponorogo, Nurhadi Hanuri, menyampaikan bahwa wisuda boleh dilaksanakan, namun tidak perlu dilakukan secara berlebihan. 

Ia berharap sekolah-sekolah menggelar pelepasan siswa dengan sederhana dan penuh makna, cukup di lingkungan sekolah tanpa harus menyewa gedung mewah atau hotel berbintang.

“Di Ponorogo tidak melarang wisuda. Tapi pelaksanaannya dilakukan di sekolah masing-masing dengan kesederhanaan yang bisa membentuk karakter peserta didik,” ujar Nurhadi, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, kesakralan momen kelulusan akan lebih terasa ketika dikemas dengan nilai-nilai kebersamaan dan tidak membebani orang tua.

“Karena waktu dia datang itu pakai seragam, pulang pun juga pakai seragam yang dibanggakan. Yang jelas tidak membebani orang tua siswa itu sendiri,” imbuhnya.

Boleh Study Tour, Tapi Jangan Jadi Ajang Wisata

Selain soal wisuda, Dindik Ponorogo juga memberi lampu hijau terhadap kegiatan study tour atau outdoor learning (ODL). Namun, Nurhadi mengingatkan bahwa tujuan utamanya adalah pembelajaran di luar ruang, bukan sekadar jalan-jalan.

“Artinya bukan menonjolkan wisatanya, melainkan pembelajaran luar ruang. Dan itu pun tidak serta merta dilaksanakan,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan ODL harus melalui komunikasi terbuka dengan orang tua siswa. Tidak boleh ada keputusan sepihak dari sekolah. Semua harus mendapatkan persetujuan penuh dari wali murid, agar tidak menimbulkan keberatan di kemudian hari.

“Jadi nanti tidak ada satu pun orang tua murid yang tidak setuju,” sebutnya.

Harus di Jatim dan Bernilai Ekonomi Lokal

Menariknya, Dindik juga memberikan batasan geografis terkait pelaksanaan study tour. Kegiatan hanya boleh dilakukan di wilayah Jawa Timur, dengan pertimbangan keamanan, efektivitas biaya, serta dukungan terhadap sektor UMKM lokal.

“Tidak boleh ke luar Jatim. Ini untuk menghidupkan UMKM atau kewirausahaan di tempat-tempat wisata yang dikunjungi anak-anak yang ingin belajar di tempat terbuka,” tegas Nurhadi.

Dengan kebijakan ini, Dindik berharap kegiatan wisuda dan study tour di Ponorogo tidak hanya menjadi seremoni semata, tetapi juga sarana pembentukan karakter, penguatan nilai, serta kesempatan bagi siswa untuk mengenal lebih dekat potensi daerahnya.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :