Kang Bupati Sugiri Sancoko serahkan piala presiden ke brawijaya Malang
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Gebyar Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX dalam Grebeg Suro 2025 berujung manis bagi Universitas Brawijaya Malang. Grup Reyog Brawijaya tampil memukau dan berhasil membawa pulang Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia, menyingkirkan puluhan pesaing dari berbagai daerah.
“Kita tak hanya mengejar juara, tapi ingin memberikan sajian terbaik bagi masyarakat Ponorogo dan dunia, apalagi Reog sudah diakui UNESCO,” kata Prof Dr Eng Ir Denny Widhiyanuriyawan ST MT, pembina Reyog Brawijaya, seusai pengumuman pemenang di Alun-alun Ponorogo, Kamis malam (26/6).
Persaingan FNRP XXX terbilang ketat, diikuti 40 grup yang menyuguhkan kreasi terbaik. Dewan juri akhirnya menetapkan sepuluh penyaji unggulan.
Tuan rumah, Ponorogo, mendominasi posisi runner-up hingga keempat lewat Gajah Manggolo (SMAN 1 Ponorogo), Kridha Taruna (SMAN 2 Ponorogo), dan Kencana Dewi Hotel Ponorogo.
Grup Bantarangin Singo Wijoyo asal DKI Jakarta menempati posisi kelima, diikuti Singo Caraka Kusuma, eks PB Arjowinangun, di posisi keenam. Reyog Tigang Juru Lamajang dari Lumajang bertengger di peringkat tujuh,
sedangkan Pawargo Yogyakarta lewat Manggolo Mudho meraih peringkat delapan. Dua grup tuan rumah menutup daftar 10 besar: Reyog Watoe Dhakon UIN Ponorogo (kesembilan) dan Taruno Suryo SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (kesepuluh).
Denny mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang terus konsisten menggelar FNRP. “Apalagi di usia ke-30 FNRP, Reog kini diakui UNESCO, ini kebanggaan rakyat Indonesia,” ujarnya.
Semarak Grebeg Suro 2025 membuktikan daya pikat Reog Ponorogo tak lekang oleh zaman. Ribuan penonton lokal, luar daerah, hingga mancanegara larut dalam suguhan seni yang semakin kreatif. FNRP diharapkan kian mengokohkan Reog sebagai ikon budaya sekaligus magnet wisata Ponorogo.
Penulis : Nanang
Posting Komentar