![]() |
Ponorogo rikolo semono akan dimeriahkan dengan Silvy Kumalasari |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Kabupaten Ponorogo kembali membuktikan bahwa budaya bisa dirayakan meriah tanpa harus membebani anggaran daerah. Hajatan budaya bertajuk “Ponorogo Rikolo Semono” akan digelar di Alun-Alun Ponorogo pada 9-15 Juli 2025, sepenuhnya gratis untuk masyarakat dan tanpa menggunakan dana APBD alias nol rupiah.
Acara ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Koperasi ke-78 dan Hari Bhayangkara ke-79, menghadirkan nuansa tempo dulu yang dikemas dengan sentuhan modern. Masyarakat diajak menapak kembali ke masa lalu lewat pertunjukan seni, musik, hingga pameran budaya yang sarat nostalgia.
“Ponorogo Rikolo Semono menjadi bentuk kecintaan kita pada sejarah dan budaya. Semua ini gratis dan tidak membebani APBD, karena didukung penuh oleh sponsor dan pihak luar,” terang Ringga DH Irawan, S.STP, M.Si, Kepala Dinas Perdakum Kabupaten Ponorogo yang menjadi penanggung jawab kegiatan.
Hiburan Merakyat dan Bernilai Budaya
![]() |
Ponorogo rikolo semono bakal hadir di aloon-aloon Ponorogo pada 9-15 Juli 2025 |
Tak hanya parade busana lawas, Ponorogo Rikolo Semono akan menghadirkan sederet hiburan rakyat yang siap memeriahkan suasana:
- Layar Tancap memutar film-film klasik, membawa nostalgia ke masa bioskop keliling.
- Jaran Thek Hogo Pertolo dan Ludruk Banyolan siap menghibur warga dengan aksi penuh tawa.
- Orkes Kawak Barissta bersama bintang tamu Cantika Davinca, Tedjo Dembik, dan Ngawi Jadul Masa Kini akan mengisi panggung musik lintas generasi.
- Ketoprak Humor Tesaiga membawakan lakon “Babad Watu Gilang Mataram”, menghadirkan kisah sejarah dengan balutan komedi.
- Campursari Ponorogo yang akan mendatangkan Silvy Kumalasari sebagai bintang tamu, menghadirkan nuansa musik tradisi yang melekat di hati masyarakat.
- Puncak acara ditutup dengan Wayang Climen bersama Ki Dalang Setyo Laksono Putro, menampilkan bintang tamu Lusi Brahman, Jolang, dan Gareng Pacitan.
Sugiri: Kebanggaan Budaya, Nol Beban Anggaran
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengapresiasi gagasan menggelar acara besar tanpa mengandalkan APBD.
“Ponorogo tidak boleh terputus dari akarnya. Kalau dikelola kreatif, budaya bisa jadi kekuatan ekonomi sekaligus kebanggaan daerah, dan terbukti kita bisa gelar acara besar tanpa membebani APBD,” ujar Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri.
Selain pertunjukan seni, acara ini juga akan menghadirkan stand kuliner jadul, pameran kerajinan, hingga spot foto bernuansa klasik, menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan.
"Besar harapan dengan Ponorogo Rikolo Semono bisa menumbuh kembangkan UMKM dan menggerakkan perekonomian masyarakat."tegas Ringga.
Ponorogo menunjukkan bahwa warisan budaya bukan hanya cerita masa lalu, melainkan juga potensi nyata untuk menggerakkan ekonomi lokal. Melalui Ponorogo Rikolo Semono, pemerintah daerah mengajak generasi muda mencintai sejarah sekaligus memupuk rasa bangga terhadap daerahnya.
Bagi masyarakat yang ingin hadir atau membutuhkan informasi lebih lengkap, panitia menyediakan hotline di nomor 0818-0504-0600 atau 0857-3075-7511.
Ponorogo Rikolo Semono, festival budaya yang tak hanya menghidupkan masa lalu, tapi juga menjadi bukti bahwa merayakan budaya tak harus membebani keuangan daerah.
Penulis : Nanang
Posting Komentar