Pegawai RSUD Bantarangin Belum Terima Jaspel, DPRD Soroti Manajemen Rumah Sakit Baru
![]() |
Bergeliat, pelayanan RSUD Bantarangin Kauman Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Sejumlah pegawai RSUD Bantarangin mengeluhkan belum cairnya Jasa Pelayanan (Jaspel) sejak April hingga Agustus 2025. Aduan ini sampai ke telinga Mukridon Romdloni, anggota Komisi D DPRD Ponorogo dari Fraksi NasDem.
Mukridon mengaku heran sekaligus prihatin. Pasalnya, dokter serta tenaga pihak ketiga seperti sopir, satpam, dan petugas kebersihan sudah menerima hak mereka, sementara pegawai ASN maupun P3K justru masih menunggu tanpa kepastian.
“Pegawai itu mestinya prioritas. Mereka aset berharga. Tanpa mereka, apa jadinya pelayanan rumah sakit ini,” tegas Mukridon, Kamis (21/8/2025).
Ia menilai keterlambatan ini berpotensi mengganggu semangat kerja karena Jaspel sangat dinanti untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.
Manajemen: Menunggu Perubahan APBD
Direktur RSUD Bantarangin, drg. Enggar Tri Adji S, tak menampik keluhan itu. Ia menjelaskan, keterlambatan pembayaran bukan karena dana tak tersedia, melainkan karena proses administrasi yang masih menunggu ketok palu Perubahan APBD 2025.
“Mohon maaf, sebenarnya anggarannya ada. Tapi karena ada penjabaran masuk P-APBD, kami harus hati-hati. Begitu selesai, langsung kami bayarkan secara rapel,” kata Enggar.
Ia menegaskan, rumah sakit yang baru beroperasi sejak November 2023 itu masih dalam fase adaptasi keuangan. Skala prioritas diterapkan, mulai dari membayar gaji dokter hingga jasa pihak ketiga, sementara pegawai ASN dan P3K harus bersabar menunggu.
RS Baru, Layanan Terus Menggeliat
Meski menghadapi kendala finansial, RSUD Bantarangin tetap berupaya meningkatkan mutu layanan. Pada Maret 2024, rumah sakit ini sudah mengantongi akreditasi utama, dan sejak Juli 2024 resmi bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Kini, pasien dari Ponorogo bahkan bisa dirujuk ke RSUD Bantarangin menggunakan BPJS, termasuk dari wilayah tetangga seperti Purwantoro (Wonogiri) dan Magetan. Dengan kapasitas 50 tempat tidur, manajemen rumah sakit menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp6 miliar pada 2025. Hingga Juni lalu, realisasi sudah menembus Rp3 miliar.
“Alhamdulillah, pelayanan tetap berjalan baik. Kami optimistis bisa melampaui target,” ujar Enggar.
DPRD Siapkan Hearing
Meski mengapresiasi geliat RSUD Bantarangin sebagai rumah sakit baru yang cepat berkembang, Mukridon menegaskan persoalan Jaspel tidak boleh disepelekan.
Ia memastikan, Komisi D DPRD bakal menggelar hearing dengan manajemen RSUD Bantarangin dalam waktu dekat untuk meminta penjelasan langsung.
“Kalau pegawai merasa diabaikan, bagaimana kita bisa berharap kualitas layanan meningkat? Hearing ini penting supaya ada kejelasan dan pegawai tidak terus-menerus menunggu,” tandasnya.
Penulis : Nanang