🔵 NEWS

Tebing Longsor Renggut Nyawa Dua Penambang Pasir di Badegan Ponorogo


Gambar hanya ilustrasi pekerja tertimpa longsoran tambang (foto istimewa)

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Tragedi memilukan terjadi di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Dua penambang tradisional, kakak beradik Tukimun (44) dan Sarno (50), tewas tertimbun longsoran tebing Sungai Dung Gamping setinggi empat meter pada Jumat (5/9/2025) sore.

Peristiwa itu berlangsung cepat. Saat keduanya bersama seorang penambang lain, Leri Windaryanto (36), tengah mengais pasir dan batu, tebing rapuh mendadak ambrol. Material berat langsung menimbun tubuh korban. 

Warga yang panik berlarian memberikan pertolongan dengan alat seadanya. Setelah dua jam menggali, kedua korban ditemukan tak bernyawa, sementara Leri selamat dengan luka ringan.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, memastikan insiden ini murni kecelakaan kerja tanpa unsur pidana. 

“Korban meninggal di lokasi karena tertimbun. Dari hasil olah TKP, dipastikan murni kecelakaan kerja,” ujarnya.

Jenazah langsung dipulangkan ke rumah duka, sesuai permintaan keluarga yang menolak autopsi. Suasana duka menyelimuti desa. Mujiono, saksi mata sekaligus tetangga korban, menyebut aktivitas penambangan pasir di lokasi tersebut sudah lazim dilakukan warga. 

“Tiga orang itu memang sering menambang di situ. Tahu-tahu ada yang minta tolong, lalu warga datang membantu,” katanya.

Kematian kakak beradik itu menjadi peringatan pahit tentang risiko pekerjaan tradisional yang kerap dipandang sepele. Di balik pasir yang diangkut untuk membangun rumah dan jalan, tersimpan bahaya besar yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa. 

Tragedi Biting mengingatkan betapa rapuhnya perlindungan bagi pekerja informal, sekaligus menjadi isyarat agar warga lebih waspada menghadapi risiko alam di sekitar mereka.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar