BREAKING NEWS

MINIM PEMBARONG, YAYASAN REYOG PONOROGO GELAR PELATIHAN PEMBARONG

Drs. Budi Satriyo, MM
Sekretaris Yayasan Reyog Ponorogo
SinyalPonorogo - Guna mengantisipasi minimnya jumlah pembarong di Kabupaten Ponorogo, Yayasan  Reyog Ponorogo akan menggelar pelatihan pembarong. Kegiatan akan dilaksanakan 14 dan 15 April 2020 di padepokan reyog Ponorogo. Dengan peserta perwakilan koordinator di masing-masing kecamatan dengan jumlah 21 orang. Selain itu, pihak yayasan juga membuka kelas kategori umum atau mandiri usia mulai 15 sampai 35 tahun.


Budi Satriyo, sekretaris Yayasan Reyog Ponorogo kepada wartawan mengatakan bahwa tujuan utama diadakan pelatihan pembarong adalah untuk mencetak jumlah pembarong di Ponorogo lebih banyak lagi. Selama ini lanjut Budi, jumlahnya minim sehingga sangat perlu dilakukan pelatihan secara kontinyu. Kondisi itu berbeda dengan warok, penari jathil maupun bujang ganong jumlahnya cukup banyak di sekolah.

"Kita prihatin melihat jumlah pembarong di Ponorogo terbatas. Itu terlihat ketika tampil setiap tanggal 11 setiap bulannya. Ada diantara desa yang ngebon pembarong."ungkapnya sedih.

Dengan diadakannya pelatihan pembarong yang baru pertama kali digelar maka besar harapannya jumlah pembarong di Ponorogo makin banyak sehingga Ponorogo sebagai daerah lahirnya seni reyog tidak kekurangan stok pembarong.

Masih menurut Budi satriyo, untuk pendaftaran pelatihan pembarong ini oleh pihak yayasan telah dibuka mulai 1 Maret sampai 26 Maret 2020 dan sudah terlihat animo cukup tinggi dari luar Ponorogo yang sudah menyatakan akan ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut. Terbukti, ada beberapa daerah lain seperti Surabaya, Metro Lampung, Wonogiri, Madiun, Pekanbaru ditambah Ponorogo sendiri juga banyak termasuk dari sekolah-sekolah.

"Animo dari luar cukup banyak.  Kita target 100 peserta. Khusus perwakilan kecamatan tidak dipungut biaya tapi untuk peserta umum akan dikenakan biaya Diklat."terang Budi Satriyo.

Untuk pelatih, pihak yayasan cukup mengambil dari Ponorogo dan tak perlu diragukan kemampuannya. Selain diajari bagaimana gerakan pembarong pihak yayasan juga memberikan berbagai materi sejarah pembarong untuk menambah pengetahuan para pembarong itu sendiri.

Ditambahkan Budi, meski hanya dua hari waktu pelatihan, tapi pihak yayasan optimis bahwa kegiatan pelatihan pembarong akan menghasilkan pembarong-pembarong yang berkwalitas tangguh dan hebat. Karena para peserta bukan pemula sehingga tinggal poles sedikit saja akan menjadi pembarong sesuai harapan kita semua.(Nanang)



Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar