Setelah jalan Gajah Mada, Aktivis LSM 45 : Stop pembangunan pedestarian jalan berikutnya..

Semrawut, pedestarian jalan gajah mada Ponorogo saat ini masih dalam proses pengerjaan. 

PONOROGO, SINYALPONOROGO - Muh. Yani Wijaya, Ketua aktivis LSM 45 Ponorogo mengaku kecewa dengan kebijakan Bupati Ponorogo yang terus melakukan pembangunan pedestarian jalan protokol di Ponorogo. 

"Jalanan kota Ponorogo tidak harus dibuat sama. Cukup jalan HOS Cokroaminoto saja. Jadi percontohan. Ini malah melebar kemana-mana."ujar Muh. Yani Wijaya, Ketua aktivis LSM 45 Ponorogo kepada awak media Senin, 16/10/2023.

Muh. Yani Wijaya,
Aktivis LSM 45 Ponorogo 

Dikatakan Yani, saat ini sudah ada tiga jalan yang dibuat sama seperti jalan Hos Cokroaminoto yaitu jalan Jendral Sudirman dan Jalan Urip Sumoharjo serta menyusul jalan Gajah Mada yang kini masih dalam tahap pengerjaan. 

"Lihatlah ketiga jalan itu. Kini makin panas dan jalan juga makin menyempit. Mau parkir saja sulit. Apalagi  jumlah kendaraan terus tambah banyak. Ponorogo kui arep digawe piye."Ujar Yani sedikit heran dengan kebijakan Bupati Ponorogo yang akan terus melakukan pembangunan pedestarian jalan protokol lain seperti  jalan Sultan Agung dan Ahmad Dahlan.

Masih menurut Yani Wijaya, jika masyarakat ditanya dengan adanya pembangunan pedestarian jalan gajah mada dan akan terus dilanjutkan pembangunan jalan Sultan Agung dan Ahmad Dahlan tentu banyak yang tidak sependapat alias tidak setuju.

"Semua orang menyayangkan soal penebangan pohon yang ada di pinggir jalan.  Umurnya sudah puluhan tahun. Tiba-tiba  harus dibabat habis akhirnya jadi panas. "Terangnya.

Meski akan ada tanaman lain sebagai pengganti tapi semua itu butuh waktu dan lama. Sementara udara di jalan tersebut sudah semakin panas dan pastinya jalan juga makin menyempit.

"Saya minta kepada pemerintah Kabupaten ponorogo dalam hal ini Bupati Ponorogo. Setelah jalan gajah mada. Stop pembangunan pedestarian jalan Sultan agung dan jalan Ahmad Dahlan serta jalan-jalan lainnya."pinta Yani Wijaya kepada Bupati Ponorogo.

Ditambahkan Yani, jika permintaan dan harapan masyarakat agar pemerintah Kabupaten tidak lagi membangun pedestarian kedua jalan diatas tidak dihiraukan dan pemerintah tetap saja dengan rencananya tentu itu akan melukai dan menyakiti hati masyarakat. 

"Mending uangnya dibuat untuk perbaikan jalan yang rusak. Masih cukup banyak kok jalan rusak di Ponorogo."tegasnya.

Sementara itu Kang Giri, Bupati Ponorogo dalam berbagai kesempatan menjelaskan bahwa pembangunan pedestarian jalan yang dia lakukan bakal mengubah wajah kota Ponorogo menjadi lebih baik. Tentu saja perubahan itu membuat banyak masyarakat berbondong-bondong akan datang ke Ponorogo hingga akhirnya akan menggerakkan roda perekonomian disana.(Nang).