Lengang, arus lalulintas di jalan Thamrin minta dikaji ulang, motor dan sepeda boleh dua arah agar ekonomi tumbuh dan bergeliat
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Warga jalan MH. Thamrin Kelurahan Bangunsari Ponorogo mengaku resah dan dibuat bingung atas kebijakan pemerintah yang memberlakukan jalan searah di sejumlah jalan di kota Ponorogo tak terkecuali jalan MH. Thamrin paling terkena dampaknya mulai aktifitas warga jadi terganggu karena harus muter jauh termasuk para pelaku usaha kecil/warung menjadi sepi.
Hence Hapsaki, Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Bangunsari Ponorogo mengaku mendapat banyak keluhan dari warganya terutama mereka yang berjualan kini menjadi sepi semenjak diberlakukan jalan searah di jalan Thamrin.
Atas segala masukan dan keluhan warga tersebut dirinya sejauh ini tidak bisa berbuat apa-apa karena kebijakan itu datang dari Bupati Ponorogo.
"Banyak warga mengadu ke saya mengaku sepi jualannya. Semenjak pemberlakuan jalan searah "ujar Hence Hapsaki.
Dikatakan Hence, bukan hanya warganya saja yang terkena dampak tapi juga dirinya yang juga punya usaha dijalan tersebut.
Diakui Hence, selama ini yang mampir ke tempat usahanya sekedar beli es degan dan aneka minuman lain adalah mereka yang datang dari arah timur seperti jalan sultan agung tapi kini tidak bisa lagi karena adanya kebijakan jalan searah untuk jalan Thamrin dari barat ke timur.
Makanya belajar dari pengalaman itu, warga sepakat meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut khusus untuk motor dan sepeda boleh dua arah sementara untuk mobil dirinya tidak begitu mempersoalkan.
"Kita ingin kebijakan jalan searah ini bisa memberi manfaat kepada warga setempat bukan membuat resah dan gelisah. Kalau warga jauh mungkin baik-baik saja."ungkapnya.
Berkaitan dengan hal itu, pada hari Selasa, 20/02 malam juga akan melakukan musyawarah menyikapi hal itu sambil mencari solusi terbaik agar kebijakan jalan searah bisa memberi manfaat kepada warga.
Ditambahkan Hence, selama ini dengan jalan searah warga betul-betul dibuat repot dan susah. Kadang mau ke masjid saja harus muter padahal masjid ada di tengah jalan Thamrin. Mungkin yang rumahnya sebelah timur mau berangkat jadi nggak enak harus muter sebaliknya warga di sebelah barat berangkat enak tapi pulangnya juga melawan arus.
"Inikan merepotkan warga. Makanya kita warga Thamrin minta untuk R2 boleh dua arah."imbuhnya.
Sementara itu Setyo Budiono, Kepala Bidang Sarpras Lalin Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo mengatakan siap menampung apa yang menjadi keluhan dan masukan warga akibat pemberlakuan uji coba jalan searah. Apapun lanjut Budi karena kebijakan jalan searah masih dalam tahap uji coba sehingga pihaknya sangat memerlukan masukan dan saran dari warga masyarakat.
"Terima kasih masukan dan sarannya. Kita sudah catat dan akan kita bawa dalam rapat forum komunikasi lalulintas. Sekaligus semua masukan itu akan menjadi bahan evaluasi untuk penentuan kebijakan akan datang."pungkasnya.(Nang).
Posting Komentar