Asosiasi warga, pedagang dan pengusaha jalan sultan agung tolak kebijakan one way

Area Tedja, bersama rekan pedagang, pengusaha jalan sultan menolak kebijakan one way 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
- Nampaknya pemerintah Kabupaten Ponorogo harus mengkaji kembali terkait kebijakan one way yang diterapkan di sejumlah ruas jalan di kota Ponorogo. 

Besarnya gelombang aksi penolakan dari warga terkait one way memang bukan tanpa alasan kuat mulai sering terjadi laka hampir setiap hari, terjadi penumpukan kendaraan pada titik tertentu, laju kendaraan menjadi kencang dan paling utama bagi mereka adalah kehilangan akses hingga membuat omzet usaha mereka turun drastis hingga 50 persen lebih.

"Kami dari asosiasi warga, pedagang dan pengusaha jalan sultan agung menolak kebijakan one way."ujar Area Tedja, perwakilan asosiasi pengusaha jalan sultan agung Ponorogo Sabtu, 30/03/2024.

Dikatakan Area Tedja, awal diberlakukan kebijakan one way jilid pertama, waktu itu jalan sultan agung masih ke selatan masih lumayan mendapat pelanggan meskipun itu sudah jauh menurun. 

Namun, yang lebih menyesakkan dada ketika arah one way diubah dari selatan ke utara usahanya makin merosot karena nyaris tidak ada orang yang mampir ke depot sate gulenya. Dan itu juga dirasakan para pedagang dan pengusaha lainnya khususnya mereka yang ada disebelah timur.

"Kebanyakan para pengendara berada disisi  kiri dan itu menjadi kebiasaan masyarakat ponorogo. Akhirnya usahanya yang ada di sisi timur jalan sultan agung menjadi sepi."terangnya.

Hal serupa juga dikatakan para pedagang angkringan, petshop maupun toko bangunan tepat ada di depan lampu merah sultan agung dengan one way arah ke utara membuat usahanya semakin sepi karena selama ini paling banyak pelanggan dari arah timur jalan Bhatoro Katong sementara sekarang belok kanan jalan sultan agung tak bisa lagi akhirnya terkena dampak.

"Kami semua pedagang dan pengusaha di jalan sultan agung terutama sisi timur omzetnya turun drastis mencapai 50 persen lebih."ungkapnya sedih dan berharap ada kebijakan yang pro rakyat dan mengembalikan jalan sultan agung tetap dua arah.

"Ini murni aspirasi kami para warga, pedagang dan pengusaha jalan sultan agung. Menolak kebijakan one way dan minta jalan sultan agung tetap dibuat dua arah."imbuhnya.

Dirinya bersama para warga, pedagang dan pengusaha jalan sultan agung tidak peduli dianggap berseberangan dengan pemerintah yang lagi berkuasa saat ini. Dirinya juga tidak ada kaitannya dengan politik karena mau pilkada. 

"Itu semua murni aspirasi kami para warga, pedagang dan pengusaha sultan agung karena dengan one way usaha kami terancam."tegasnya.

Agar aspirasinya didengar dan lebih diperhatikan maka pihaknya juga sudah mengirimkan surat keberatan terkait kebijakan one way kepada Bupati Ponorogo, ketua DPRD Kabupaten Ponorogo dan ketua komisi C DPRD Kabupaten Ponorogo.

"Itu bentuk usaha kami. Kami semua tidak baik-baik saja. One way sangat menganggu usaha kami semua."ungkapnya.

Pihaknya juga berharap kepada lembaga DPRD Ponorogo bisa cepat merespon keluhannya. Dengan menggelar hearing terkait one way. Termasuk memanggil semua pihak terkait.

Sementara itu Setyo Budiono, S.Sos, MM Kepala Bidang Sarpras dan Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo ketika dikonfirmasi terkait aksi warga Sultan agung menolak kebijakan one way mengaku bisa memahaminya. 

Hanya saja, dirinya selama masa uji coba one way terus melakukan pengamatan dan pemantauan kendaraan yang melintas dan apa saja yang terjadi di lapangan sangat paham. Apalagi personil Dishub yang diturunkan di lapangan untuk membantu dan mengatur lalulintas cukup memadai.

"Memang kebiasaan masyarakat kita berkendara selalu berada di sisi kiri. Sementara sisi kanan cukup lapang dan itu butuh proses waktu saja."katanya.

Sementara soal aksi penolakan oNe way pihaknya belum bisa memberi jawaban apapun soal itu.

"Atas keluhan dan masukan masyarakat dirinya ucapkan terima kasih. Dan itu semua nanti akan dia sampaikan dalam rapat evaluasi forum lalulintas dan angkatan jalan (FLLAJ) Kabupaten Ponorogo."Pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi penolakan kebijakan one way juga dilakukan aktivis LSM 45. Mereka berdalih dengan one way merepotkan dan menyengsarakan masyarakat. Karena warga dibuat bingung dan harus muter-muter jauh dan yang paling utama one way untuk Ponorogo belum urgent. (Nang).

Video pernyataan Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko terkait one way ..



10/Post a Comment/Comments

  1. Semoga Sultan Agung, Ahmad Dahlan, Urip Sumoharjo segera jadi DUA ARAH......

    BalasHapus
  2. Saya pengguna mobil berpendapat Belum urgent jika dibuat satu arah, kondisi saat ini malah terjadi penumpukan dititik tertentu sehingga macet lebih lama.

    BalasHapus
  3. One way ke utara yang sebelah timur protes, one way ke selatan yang sebelah barat ganti protes 😇😇

    BalasHapus
  4. Tidak tepat dibuat searah kota tidak terlalu luas tp untuk menuju lokasi lain harus mutar jauh kepinggir akibatnya jalan lain jadi numpuk kendaraan sehingga macet.

    BalasHapus
  5. Semoga pemerintah lbh arif dan bijaksana.

    BalasHapus
  6. Sementara one way utk kota Ponorogo belum urgent, karena kemacetan di Ponorogo belum parah, dengan adanya one way menimbulkan emisi gas rumah kaca semakin besar dikarenakan kendaraan di paksa utk memutar ketika menuju satu tempat.

    BalasHapus
  7. Kebijakan yang kurangnya pertimbangan yaa sperti ini jadinya. Mau kau apakan ponorogo ini riii girii.. Ingaaatt kau berangkat dari masyarakat bawah. Hargai dan dengarkan keluahan rakyatmu.

    BalasHapus
  8. Jalan Diponegoro yang harusnya one way, keramaian disana, dikota macetnya cuma sore aja

    BalasHapus
  9. Kebijakan tanpa study sama dengan coba2 dan ngawur

    BalasHapus
  10. Tidak semua jalan dapat dibuat one way sbg sebuah solusi,, harus ada juga yg 2 arah

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :