Pembentukan Pengurus Baret Merah Kabupaten diduga syarat bermuatan politis?, Ini penjelasan Dinas PMD

Kang Bupati Sugiri Sancoko dalam berbagai acara bersama Barisan RT mengukir sejarah (Baret Merah)

PONOROGO, SINYALPONOROGO
- Perintah pembentukan pengurus Baret Merah (Barisan RT Pengukir Sejarah) tingkat Kabupaten Ponorogo diduga kuat syarat bermuatan politis? Yang akan dijadikan alat pemenangan dalam pilkada akan datang oleh Bupati Incumbent. 
Hal itu menyusul surat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinas PMD) Kabupaten Ponorogo yang meminta kepada pihak kecamatan untuk mengirimkan satu perwakilan untuk menjadi pengurus baret merah untuk lima tahun kedepan.

Guna menindaklanjuti surat Dinas PMD maka setiap kecamatan di kabupaten Ponorogo mengundang seluruh kepala desa di setiap kecamatan untuk mengirimkan perwakilannya untuk menjadi pengurus Baret Merah tingkat Kabupaten.

"Pembentukan pengurus Baret Merah, perdesa 1 orang, kemudian per kecamatan 1 orang dikirim ke tingkat Kabupaten."kata orang kecamatan yang minta namanya dirahasiakan tersebut.

Ketika ditanya awak media dasar hukum pembentukan pengurus baret merah juga tidak tahu hanya saja dia menyebut itu perintah dari Dinas PMD, mengenai tugas dan anggaran  selama lima tahun juga belum jelas masih menunggu arahan. 

"Belum tahu dasar hukumnya. Semua menunggu perintah atasan,"katanya singkat.

Sementara itu ketika hal itu dikonfirmasi kepada Dinas PMD Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa pembentukan paguyuban baret merah hanya untuk menjembatani para RT dalam menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Layaknya kepala desa juga punya paguyuban seperti Papdesi dan  Apdesi.

"Baret merah itu hanya semacam paguyuban bagi para RT supaya memiliki wadah atau perkumpulan. Biasanya kalau lewat paguyuban itu jauh lebih di dengar dan diperhatikan."kata Toni Sumarsono, Kepala Dinas PMD Kabupaten Ponorogo.

Tapi pembentukan baret merah itu sifatnya sukarela saja dan tidak ada paksaan. Ketika RT tidak berkenan maka pihaknya juga tidak mempersoalkan.

"Maksud kita itu supaya RT memiliki paguyuban akan jauh lebih mudah ketika ada apa-apa cukup melalui paguyuban RT."ucapnya.

Apalagi pembentukan baret merah juga belum ada anggaran saat ini tapi paling tidak ketika ada bantuan atau apa saja akan lebih mudah mengelolanya.

"Tapi semua kembali kepada RT. Jika tidak berkenan maka juga tidak ada masalah. Tapi pihaknya membantah jika pembentukan baret merah ada muatan politisnya. Kita semata-mata hanya ingin menjembatani supaya RT memiliki paguyuban sehingga lebih berdaya. Hanya itu saja."Pungkasnya.

Sementara itu salah satu ketua RT di Ponorogo selama mengikuti kegiatan baret merah mengaku baik-baik saja dan tidak ada paksaan atau penggiringan opini untuk memilih siapa. Justru dirinya seneng malah dapat kaos, sembako dan uang transportasi ketika mengikuti undangan baret merah bersama bupati Ponorogo.

"Seneng aja. Bisa pulang bawa sembako dan dapat uang saku juga. Biasane kita hanya membagi bantuan kepada warga."ungkapnya.(Nang).

2/Post a Comment/Comments

  1. biasanya karakter orang Jawa kalau sudah kepotangan budi (istilah orang Jawa) maka secara otomatis dia akan mendukung siapa yang memberi bantuan tersebut. dan itu salah satu strategi

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan ini bukan strategi money politic dan pig barrel

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :