Khutbah Jumat: Menyoroti Kelebihan Laki-Laki Sebagai Pemimpin Kaum Perempuan

H. Dana Akhmad Dahlani, Lc, 
Ketika menjadi Khotib khutbah Jum'at di Masjid Ibadurrahman Jeruksing Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
  – Khutbah Jumat di Masjid Ibadurrahman, Jeruksing, Ponorogo, Jumat (20/12), mengangkat tema mendalam tentang peran dan kelebihan laki-laki sebagai pemimpin di antara kaum perempuan. 

Khutbah yang disampaikan oleh H. Dana Akhmad Dahlani, Lc, yang juga Ketua Takmir Masjid Ibadurrahman, menekankan pentingnya memahami keutamaan laki-laki dalam perspektif fitrah, logika, dan tanggung jawab syar’i.

H. Dana Akhmad Dahlani membuka khutbah dengan menegaskan bahwa laki-laki secara fitrah telah ditunjuk oleh Allah SWT untuk menjadi pemimpin, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan...” (QS. An-Nisa: 34).

Keutamaan Fisik dan Logika Laki-Laki

Menurut H. Dana, laki-laki memiliki kelebihan fisik yang lebih kuat dibanding perempuan. Kekuatan ini membuat mereka mampu menanggung beban yang lebih berat, baik dalam pekerjaan kasar maupun tanggung jawab kehidupan lainnya.

"Secara fitrah, laki-laki diciptakan lebih tangguh. Banyak pekerjaan berat yang dipercayakan kepada kaum pria, karena secara fisik mereka lebih mampu," jelasnya.

Selain kekuatan fisik, laki-laki juga diberi kemampuan akal dan logika yang lebih stabil dan jauh ke depan dibandingkan perempuan, yang cenderung mengandalkan perasaan.

"Laki-laki memiliki kemampuan berpikir logis dan rasional yang lebih panjang. Stabilitas inilah yang membuat mereka lebih siap menjadi pemimpin dalam keluarga maupun masyarakat," tambahnya.

Tanggung Jawab Menafkahi Keluarga

Dari sisi syariat, tanggung jawab utama laki-laki adalah memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. H. Dana menegaskan bahwa inilah salah satu alasan mengapa laki-laki dipilih sebagai pemimpin.

"Allah memberikan amanah kepada laki-laki untuk menjadi tulang punggung keluarga. Mereka harus bekerja keras mencari nafkah, dan tugas ini tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga bentuk jihad di jalan Allah," tegasnya.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

"Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah."

Kekuatan yang dimaksud, menurut H. Dana, mencakup fisik, mental, spiritual, dan emosional.

Jihad dalam Mencari Nafkah

Khutbah juga menyoroti pentingnya pekerjaan sebagai bentuk ibadah. Dalam Islam, mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dianggap sebagai salah satu bentuk jihad yang mulia.

"Tanggung jawab besar ini diberikan oleh Allah kepada kaum pria sebagai wujud kelebihan yang dimiliki mereka. Dengan bekerja, mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga menjalankan perintah Allah," papar H. Dana.

Pesan untuk Kaum Laki-Laki

H. Dana menutup khutbah dengan pesan agar kaum laki-laki terus memperkuat diri dalam segala aspek kehidupan. Ia mengingatkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah hak istimewa, melainkan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan amanah.

"Jadilah pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan mampu mengayomi. Kuatkan fisik, logika, dan iman agar mampu menghadapi tantangan hidup serta membimbing keluarga menuju jalan Allah," pungkasnya.

Khutbah ini diharapkan menjadi pengingat sekaligus motivasi bagi jamaah untuk memahami esensi kepemimpinan laki-laki dalam Islam serta tanggung jawab besar yang melekat di dalamnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :