![]() |
Speedboat bersandar di bibir telaga ngebel Ponorogo, harapannya pemerintah bisa memfasilitasi lebih baik lagi... |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Sejak berdiri pada 2008 dengan hanya lima anggota, Paguyuban Ngebel Speed Boat (Ngebut) kini telah berkembang pesat. Hingga awal 2025, tercatat 54 speed boat beroperasi di Telaga Ngebel, meski hanya satu dari tiga perahu besar yang masih layak digunakan, yaitu perahu naga. Paguyuban ini menjadi penggerak utama wisata air di Telaga Ngebel, terutama saat akhir pekan.
Sarwadi, salah satu anggota Paguyuban Ngebut, menyebutkan bahwa operasional speed boat meningkat signifikan pada Sabtu dan Minggu. Dalam sehari, setiap speed boat bisa melayani hingga empat putaran wisata dengan dua rute berbeda: rute tepi dengan tarif Rp100 ribu dan rute tengah seharga Rp75 ribu per putaran.
![]() |
Sarwaji, Anggota Ngebut Telaga Ngebel Ponorogo |
"Kalau akhir pekan, semua speedboat sibuk. Hari biasa tetap operasi, tapi hanya beberapa kapal saja yang aktif," ujar Sarwadi, Sabtu (25/1/2025).
Ia menjelaskan, sistem pembagian hasil dari setiap operasional cukup adil. "Sopir mendapatkan 40 persen, sementara sisanya untuk pemilik speed boat. Hasil ini lumayan untuk menambah penghasilan," tambahnya.
Meski berkembang, Sarwadi mengungkapkan adanya tantangan besar terkait infrastruktur. Hingga kini, sandaran untuk speed boat masih minim dan belum memenuhi standar.
"Kami berharap pemerintah membantu menyediakan sandaran yang layak untuk speedboat. Selama ini, kami membuatnya secara swadaya dan gotong royong. Kalau ada sandaran yang lebih baik, umur speed boat juga bisa lebih panjang," katanya.
Selain itu, Sarwadi menilai tiket masuk Telaga Ngebel yang saat ini Rp15 ribu per orang tergolong standar. Hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi wisatawan untuk menikmati wisata di telaga yang menjadi ikon Ponorogo ini.
"Pengunjung tetap ramai, apalagi Sabtu dan Minggu. Hari biasa mungkin sepi, tapi masih ada speedboat yang beroperasi untuk mengakomodasi wisatawan," jelasnya.
Sebagai warga asli Ngebel, Sarwadi juga menjalankan usaha bengkel motor di hari biasa ketika jumlah wisatawan menurun. Ia mengaku bangga dengan perkembangan Telaga Ngebel yang semakin ramai dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Ponorogo.
"Telaga Ngebel adalah kebanggaan kami. Harapannya, fasilitas terus ditingkatkan agar pengunjung lebih nyaman dan operator speed boat juga terbantu," pungkasnya.
Telaga Ngebel kini tak hanya menjadi tempat rekreasi bagi keluarga, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi warga lokal.
Peran paguyuban seperti Ngebut menjadi bukti nyata bagaimana wisata dapat mendorong perekonomian daerah. Dukungan pemerintah dalam meningkatkan fasilitas akan sangat berpengaruh untuk keberlanjutan wisata air di Telaga Ngebel.(Nang).
Posting Komentar