Suasana penuh makna, rutan Ponorogo fasilitasi WBP bisa buka puasa bersama keluarga
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Suasana haru dan kebersamaan terasa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ponorogo, saat puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berkesempatan bertemu langsung dengan keluarga mereka dalam kegiatan kunjungan tatap muka dan buka puasa bersama.
Momen ini bukan sekadar pertemuan, tetapi juga menjadi ajang mempererat ikatan emosional yang kerap terputus oleh batas jeruji.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kunjungan Rutan Ponorogo ini dimulai sejak pukul 16.00 WIB dan berakhir menjelang salat tarawih. Tak hanya sekadar pertemuan, acara juga diisi dengan pameran karya WBP berupa bazar makanan olahan, galeri hasil keterampilan mereka, serta hiburan musik dari grup Kapokustik yang terdiri dari warga binaan berbakat.
Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, menegaskan pentingnya acara ini sebagai bagian dari program pembinaan. “Interaksi langsung dengan keluarga memberikan efek psikologis yang sangat positif bagi WBP. Mereka merasa masih memiliki harapan dan dukungan, yang tentu akan berdampak pada semangat mereka dalam menjalani pembinaan,” ungkapnya.
Antusiasme WBP dan Keluarga
Tercatat, ada 58 nomor antrean dengan total 135 pengunjung yang datang ke Rutan Ponorogo pada hari itu. Di tengah suasana Ramadan, kebersamaan dalam berbuka puasa memberikan kehangatan tersendiri bagi para warga binaan. Salah satu pengunjung, Siti (45), tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.
"Momen ini sangat berarti. Kami bisa bertemu, berbicara langsung, dan memberikan dukungan moral kepada anggota keluarga yang sedang menjalani pembinaan. Terima kasih kepada pihak Rutan yang telah memberikan kesempatan ini," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Keamanan Ketat dan Protokol Ketat
Meski berlangsung dalam suasana penuh kehangatan, Rutan Ponorogo tetap menerapkan pengamanan ketat. Tujuh petugas dikerahkan, terdiri dari dua petugas di bagian pendaftaran Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta lima petugas penggeledahan badan dan barang di pintu utama. Hal ini dilakukan guna memastikan acara berjalan tertib dan aman.
Selain itu, seluruh proses dokumentasi dilakukan sebagai bagian dari laporan resmi yang akan dikirimkan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur untuk evaluasi dan pengembangan program serupa di masa mendatang.
Membuka Ruang Harapan bagi WBP
Tak hanya sekadar ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa pembinaan di dalam rutan bukan hanya sebatas hukuman, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki diri.
Dengan adanya pameran hasil karya WBP, masyarakat bisa melihat langsung potensi dan keterampilan mereka yang kelak dapat menjadi bekal setelah kembali ke tengah masyarakat.
Kesuksesan acara ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak program pembinaan berbasis keluarga dan sosial di Rutan Ponorogo. Karena sejatinya, penjara bukan akhir dari segalanya—bagi banyak WBP, ini adalah lembaran baru menuju perubahan yang lebih baik.(Nang).
Posting Komentar