Oknum TNI AL Diduga Selingkuh dengan ASN Ponorogo, Korban Desak Proses Hukum Militer: "Rumah Tangga Saya Hancur"

Usman baraja dan Astrid Azizi, kuasa hukum korban setelah secara resmi melaporkan kasus ini ke markas polisi militer angkatan laut Surabaya

TULUNGAGUNG, SINYALPONOROGO
Dugaan perselingkuhan yang melibatkan oknum anggota TNI Angkatan Laut berinisial W dengan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Ponorogo kini menyeruak ke ruang publik. Kasus ini menyeret dua institusi negara dan memunculkan tuntutan hukum dari pihak keluarga korban yang merasa kehormatannya dirampas.

“Sejak dia hadir, rumah tangga saya berantakan,” ujar pelapor yang merupakan suami dari ASN tersebut, dalam rekaman suara yang kini beredar luas.

Menurut korban, istrinya menjalin hubungan gelap dengan W hingga berdampak langsung pada kehancuran rumah tangga yang telah dibinanya selama bertahun-tahun. 

Bukan sekadar luka batin, korban mengaku mengalami tekanan psikologis dan kerugian sosial yang signifikan.

“Dia (oknum TNI AL) seharusnya menjadi contoh sebagai abdi negara. Tapi malah merusak institusi dengan perbuatan tak pantas,” tambahnya.

Konfirmasi datang dari anggota Polisi Militer Angkatan Darat (Pom AD) Tulungagung, Nanda alias Irul, yang menyatakan bahwa W telah ditangkap di wilayah Tanon, Tulungagung. 

“Sudah tertangkap dan sudah ada bukti. Kini tinggal pelimpahan karena dia anggota Angkatan Laut. Prosesnya akan ditangani POMAL (Polisi Militer AL),” jelas Irul saat dihubungi.

Pihak korban, melalui dua kuasa hukumnya, Usman Baraja dan Astrid Azizi—secara resmi telah melaporkan kasus ini ke Markas Polisi Militer Angkatan Laut V Surabaya pada Rabu (9/4). 

Mereka juga membawa bukti awal berupa dokumentasi dan rekaman komunikasi yang diduga memperkuat dugaan pelanggaran disiplin dan etika berat oleh terlapor.

“Kami minta agar institusi menindak tegas. Jangan sampai ada pembiaran yang mencoreng wibawa militer dan pemerintahan sipil,” tegas Usman Baraja.

Astrid menambahkan bahwa kliennya telah mengalami tekanan mental dan kerugian nama baik di tengah masyarakat. 

“Ini bukan sekadar konflik rumah tangga. Ini mencoreng marwah institusi negara. Integritas ASN dan anggota TNI harus dijaga,” katanya.

Kasus ini pun menuai perhatian publik, terutama di Ponorogo dan Tulungagung. Belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI AL maupun instansi tempat sang ASN bertugas. 

Namun pihak keluarga korban mendesak agar proses hukum berjalan transparan dan akuntabel.

Penulis : Nanang

1/Post a Comment/Comments

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :