Ritual Iduladha di Masjid Agung Ponorogo Dihiasi Ketegangan, Sapi Limosin Seberat 912 Kg Sempat Memberontak Sebelum Disembelih
Para petugas penyembelihan hewan kurban di masjid agung sempat kewalahan terhadap sapi presiden Prabowo...
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Suasana haru dan khusyuk di pelataran Masjid Agung Cokronegoro mendadak berubah menjadi tegang, Sabtu (7/6/2025) pagi. Seekor sapi kurban jenis Limosin seberat 912 kilogram, titipan dari Presiden Prabowo Subianto, sempat memberontak hebat saat hendak direbahkan untuk disembelih. Tenaga para petugas yang cukup banyak pun sempat kewalahan menahan hewan besar tersebut.
Kang Bupati Sugiri Sancoko yang hadir langsung di lokasi bersama warga, ikut terperanjat. Ia bahkan berdiri dari tempat duduknya ketika sapi sempat bangkit dan bergerak liar, hingga berpindah posisi beberapa meter dari tempat awal.
![]() |
Kang Bupati Sugiri Sancoko melambai tangan kepada awak media usai prosesi penyembelihan hewan |
Sorak kaget dan riuh kecil terdengar dari para jemaah dan warga yang menyaksikan langsung prosesi tersebut.
Namun dengan kerja keras dan kesabaran petugas, sapi akhirnya berhasil direbahkan kembali dan segera diikat dengan kuat. Tak lama kemudian, penyembelihan dilaksanakan dengan lancar.
“Alhamdulillah… plong rasanya setelah berhasil disembelih. Tadi sempat deg-degan juga,” ujar Kang Bupati Sugiri kepada Sinyal Ponorogo usai prosesi.
Bupati yang dikenal dekat dengan masyarakat ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas sumbangan hewan kurban yang sangat besar tersebut.
“Ini sapi jenis apa saya nggak apal, tapi kalau sebesar itu kayaknya jenis Limosin,” selorohnya dengan senyum lega. Ia menyebut daging dari kurban presiden dan hewan lainnya akan segera didistribusikan kepada masyarakat Ponorogo.
17 Sapi dan Puluhan Kambing dari Pemkab
Tak hanya dari Presiden, Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga turut berkurban tahun ini dengan menyerahkan 17 ekor sapi dan puluhan kambing ke berbagai penjuru desa.
Hewan kurban tersebut disalurkan ke lembaga keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, partai politik, organisasi masyarakat, serta ke wilayah-wilayah kecamatan yang tersebar di Ponorogo.
“Kita belajar dari Nabi Ibrahim, tentang keikhlasan. Semoga dengan hewan kurban ini, kita dilatih untuk ikhlas dalam berbagai hal,” tutur Kang Bupati Sugiri, menekankan makna spiritual dari ibadah kurban di tengah realitas sosial.
Daging Kurban untuk Warga dan Lembaga
Ketua Takmir Masjid Agung Cokronegoro, Ustad Muqurrobin, mencatat total hewan kurban yang masuk ke panitia masjid adalah 11 ekor sapi dan 6 ekor kambing. Delapan sapi berasal dari masyarakat umum, dan tiga lainnya dari Gubernur Jawa Timur, Bupati Ponorogo, serta Presiden Prabowo.
Daging kurban akan dibagikan ke lingkungan sekitar masjid, para jamaah, serta masyarakat umum yang sebelumnya telah mengajukan proposal permintaan.
“Kita sebar ke berbagai lembaga dan desa. Ada banyak yang antusias, dan kami pastikan distribusi merata dan adil,” terang Ustad Muqurrobin.
Peristiwa ini menjadi penanda betapa semangat gotong royong dan nilai-nilai pengorbanan tetap terpelihara kuat di tengah masyarakat Ponorogo.
Di balik ketegangan sesaat saat sapi berontak, tersimpan pesan kebersamaan dan kepedulian yang jauh lebih besar: bahwa kurban bukan hanya soal menyembelih, tapi juga tentang berbagi, belajar ikhlas, dan memperkuat jalinan sosial antar warga.
Penulis : Nanang
Posting Komentar