100 sapi di Ponorogo terjangkit PMK, Pemkab siapkan beberapa skenario

Dr. Drs. Agus Pramono, MM
Sekretaris daerah kabupaten Ponorogo

SINYALPONOROGO, PONOROGO
- Kekwatiran terhadap penyakit mulut dan kuku atau PMK pada sapi, kerbau dan kambing di beberapa kota di Indonesia masuk di Ponorogo akhirnya terjadi juga. Meski beberapa waktu lalu pemerintah Kabupaten telah mengupayakan berbagai cara agar PMK tidak sampai masuk termasuk memeriksa setiap hewan sapi yang akan masuk di ponorogo diperiksa dengan teliti. Guna memastikan PMK tidak sampai masuk ponorogo dengan melibatkan TNI polri di lapangan.

"Per hari ini Selasa, 31/5, sesuai laporan dari dinas pertanian sudah ada 100 ekor lebih sapi di Ponorogo terjangkit PMK.",ujar sekda Agus Pramono, usai menghadiri acara penilaian lomba kampung KB di kelurahan Banyudono Ponorogo pada Selasa, 21/5.

Dijelaskan sekda, sesuai instruksi Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko langsung menggelar rapat lintas sektoral termasuk mengumpulkan para dokter hewan di dinas maupun diluar dinas untuk membantu mengecek kesehatan sapi menjelang hari raya kurban.

"Kita pastikan. Semua hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat."tegas sekda memberi jaminan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak boleh panik.

Selanjutnya, sesuai harapan bupati mampu melokalisir di lokasi yang terjangkit PMK. "Caranya nanti seperti apa yang jelas masih akan kita rapatkan hari ini dengan melibatkan forkopimda, TNI polri dan tokoh masyarakat."jelas sekda.

Sementara itu Ribut Riyanto, ketua fraksi PKS DPRD Kabupaten ponorogo mendesak pemerintah hadir untuk membantu peternak sapi yang mengalami kerugian berlipat ganda. Karena dengan adanya PMK maka mulai dari hewannya juga kurang, ditambah susu dari sapi perah juga tidak bisa dikirim ke Nestle dan peternak minta ada kelonggaran dalam urusan perbankan.

"Banyak diantara peternak sapi perah kita yang memanfaatkan jasa perbankan untuk membeli sapi-sapi mereka. Ketika ada musibah seperti ini maka akan sangat memberatkan peternak soal angsuran, makanya perlu ada kelonggaran soal itu."terang Ribut Riyanto.

Untuk itu, sesuai hasil aspirasinya maka pemerintah harus hadir dan pemkab harus menyediakan anggaran khusus untuk peternak sapi di Ponorogo sebagai bentuk handerbeni pemerintah kepada peternak. 

"Anggaran itu harus real. Artinya anggaran untuk suntiknya, obatnya atau biaya pak mantri."tegasnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :