Didampingi Kepala Dinas KB Ponorogo, Wabup Lisdyarita ikuti acara Puncak peringatan Harganas tahun 2022 di Sumut bersama Presiden secara Hybrid

Wabup Lisdyarita ketika menghadiri acara puncak peringatan Harganas di Sumut secara hybrid di pusdalop 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
- Wakil Bupati Ponorogo Hj. Lisdyarita menghadiri puncak peringatan hari keluarga Nasional (Harganas) tahun 2022 di Sumatra Utara secara hybrid di Pusdalops, Kamis, 7/7.

Hadir dalam acara tersebut Harjono, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Dyah Ayu P, Kepala Dinkes, Waka Polres, Kompol Meiridina, Perwakilan dari Kodim dan sejumlah tamu undangan lainnya.


Kepada wartawan, Wabup Lisdyarita menjelaskan terkait peringatan puncak Harganas yang dihadiri Presiden Jokowi Widodo dalam sambutannya meminta kepada semua pihak turun ke lapangan untuk mengatasi angka stunting. 

Sementara itu untuk angka stunting di Kabupaten Ponorogo sendiri pada hakekatnya sudah bagus yaitu diangka 20 persen. Angka tersebut masih dibawah propinsi yang ada pada angka 23,5 persen dan nasional 24 persen dan dunia 30 persen.

Wabup Lisdyarita 

Dijelaskan Wabup, untuk angka stunting sendiri di Kabupaten Ponorogo terus diupayakan bisa turun. Apalagi dibantu langsung oleh ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Ponorogo bersama Dinkes dan Dinas KB terus ke lapangan melakukan sosialisasi soal stunting. Diantaranya melalui penyuluhan ibu hamil dan calon pengantin.

"Kita terus berupaya agar stunting di Ponorogo bisa turun. Terbukti, angka stunting kita ada di angka 20 persen dibawah propinsi yang ada di angka 23,5 persen dan nasional 24 persen."jelasnya.

Selanjutnya masih dalam acara Harganas, bahwa dalam kesempatan itu Pak presiden juga mengingatkan adanya perang Rusia dan Ukraina bisa mempengaruhi pangan dunia termasuk di dalam negeri. 

Untuk itu, melalui acara Harganas tersebut presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami aneka tanaman yang menghasilkan agar cadangan pangan nasional tetap kuat. 

"Intinya kita diminta untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami yang menghasilkan. Jangan sampai lahan dibiarkan kosong."tegas Wabup Lisdyarita

Drs. Harjono, M.Kes
Kepala DPPKB Ponorogo
 

Sementara itu Harjono, Kepala Dinas pengendalian penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo kepada wartawan menjelaskan bahwa di BKKBN pusat termasuk di daerah untuk penanganan stunting dimulai dari hulu yaitu untuk Kabupaten Ponorogo telah melakukan kerjasama dengan Kemenag yang ditindaklanjuti melalui KUA di setiap Kecamatan hingga desa.

Dimana lanjut Harjono bahwa melalui kerjasama tersebut setiap calon pengantin di Kabupaten Ponorogo harus mendapat sertifikat Elsimil yaitu Elektronik siap nikah siap hamil. Pihaknya juga sudah menyiapkan 731 pendamping keluarga terdiri dari tenaga kesehatan, Kader KB dan Kader PKK yang siap mendampingi calon pengantin dalam melakukan pengisian elsimil.

"Ada empat variabel yang akan ditanyakan/diperiksa oleh petugas yaitu soal umur, status gizi, perilaku merokok dan berat badan."terangnya.


Setiap calon pengantin setelah melakukan pemeriksaan tersebut maka akan mendapat sertifikat elektronik siap nikah dan siap hamil. Hanya saja yang membedakan ideal atau tidak. Jika ada salah satu variabel yang kurang ideal misalkan HB kurang maka akan berwarna merah.

"Calon pengantin tetap akan mendapat Sertifikat Elsimil tapi disarankan untuk menunda kehamilan. Karena sangat berisiko. Diobati dulu hingga semua menjadi baik dan ideal baru boleh hamil."ungkapnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :