![]() |
Brigjen Purn Zailani ketika mendaftar sebagai bakal calon Bupati lewat PKB |
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Nama Brigjen Purnawirawan TNI AD Drg. Moh. Zailani, SP, Pros mulai rame diperbincangkan sebagai pendatang baru yang akan meramaikan kontestasi Pilkada Ponorogo 2024.
Dan benar saja, pada Kamis, 4/07/2024 pak Jendral atau biasa disapa Genot itu diantar oleh para relawan dan pendukungnya melakukan pendaftaran bakal calon bupati Ponorogo dari partai Kebangkitan Bangsa.
Acara pendaftaran Jendral Genot ini semakin rame karena diiringi dengan seni jaran thek, seni Reog Ponorogo dan seni Unto.
![]() |
Brigjen Purn Moh Zailani, SP, Pros Pulang kampung Mbangun Ponorogo |
"Sebenarnya saya pulang kampung itu untuk menikmati hidup. Sekaligus tasyakuran karena anak pertama saya yang tentara angkatan laut sekaligus juga dokter pindah ke tanjung perak dan anak kedua saya kebetulan lulus kedokteran. Jadi sekalian saja saya pulang dan gelar tasyakuran."ujar Brigjen Purn Moh. Zailani, SP.Pros kepada awak media.
Sebagai seorang prajurit TNI dirinya sering meninggalkan anak-anaknya bertugas di berbagai daerah. Oleh karena itu ketika anak tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan bahkan semuanya mengikuti jejaknya sebagai seorang dokter.
"Jadi anak saya dua-duanya seorang dokter. Anak pertama tentara tapi juga dokter begitu juga anak kedua juga dokter."terangnya.
Bahkan yang membanggakan lagi, dirinya untuk sekolah kedua anaknya tidak pernah mengeluarkan biaya karena kedua anaknya mendapat beasiswa termasuk dirinya kala itu menempuh kedokteran juga dapat beasiswa.
"Kalau rata-rata IQ itu 120 maka anak saya dan saya itu IQ 141. Dan itu tergolong cerdas."ucap jendral Genot bangga.
Selanjutnya, setelah dirinya pensiun pada Januari 2024 bertemu dengan Mbah Nojeng yang menjadi sesepuh reog di jakarta meminta dirinya untuk maju sebagai calon bupati Ponorogo sekaligus untuk memperjuangkan reog Ponorogo diakui oleh badan dunia PBB yaitu UNESCO.
"Sebenarnya saya pulang kampung itu untuk menikmati hidup. Tapi ketemu Nojeng yang saat ini sebagai ketua tim sukses saya meminta supaya maju sebagai calon Bupati."bebernya.
Apapun resikonya, sebagai seorang prajurit sekaligus dokter bertugas melayani masyarakat. Sehingga dirinya tidak ada kekhwatiran sedikitpun ketika berniat maju sebagai calon bupati Ponorogo mau jadi atau tidak tidak jadi soal. Karena dua-duanya tetap melayani masyarakat.
"Saya jadi bupati juga melayani masyarakat. Begitu juga tidak jadi bupati saya tetap melayani masyarakat karena saya seorang dokter."ucapnya serahkan semua urusan kepada sang Khalid.
Selanjutnya, sesuai janjinya ketika proses pencalonan Bupati dimudahkan dan hingga dia ditakdirkan menjadi bupati maka gaji sebagai seorang bupati akan dia serahkan kepada tiga golongan.
"Sepertiga gaji saya pertama untuk nafkah keluarga saya, sepertiga kedua untuk rumah ibadah dan sepertiga terakhir adalah untuk anak yatim piatu."janjinya ketika menjadi Bupati nanti.(Nang).
Posting Komentar