Kirab pusaka boyong keprabon Kecamatan Sawoo dikemas modern tanpa tinggalkan tradisionalnya

M. Soleh, SH Plt. Camat Sawoo beserta istri ketika diwawancarai wartawan usai acara kirab pusaka boyong Keprabon kecamatan Sawoo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO - Ribuan pasang mata masyarakat Kecamatan Sawoo dan sekitar tumplek-blek memadati sepanjang jalan yang dilalui kirab pusaka boyong Keprabon Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Rabu, 21/08/2024. 

Kirab pusaka boyong Keprabon Kecamatan Sawoo merupakan agenda rutin tahunan pemerintah Kecamatan Sawoo dengan mengangkat tema seni budaya dan segala potensi yang ada di wilayah kecamatan Sawoo didukung seluruh elemen masyarakat mulai dari desa hingga kalangan swasta yang ada di wilayah Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.

Kirab pusaka boyong Keprabon kecamatan Sawoo 

Kang Bupati Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo ketika hadir di pendopo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo mengaku senang dan bangga dengan kegiatan kirab pusaka Boyong Keprabon Kecamatan Sawoo. 

Dikatakan Kang Giri, perpindahan kantor kecamatan Sawoo dari timur ke barat desa Prayungan merupakan peristiwa bersejarah kemudian diperingati setiap tahun dengan boyong Keprabon.

Penyerahan pusaka dari camat Sawoo, M. Soleh kepada Kang Bupati Sugiri Sancoko di Pendopo Kecamatan Sawoo 

Hanya saja perpindahan kantor kecamatan itu terjadi di tahun 2005. Dimana pada tahun itu adalah tahun yang sudah Indonesia merdeka sudah modern tidak lagi kerajaan maka dalam kirab pusaka boyong Keprabon kecamatan kedepan boleh diisi dengan segala capaian dari setiap desa yang ada di kecamatan Sawoo contohnya desa Temon bebas buta aksara atau capaian lain seperti angka stunting dan lain sebagainya.

"Kedepan saya mengharapkan kirab pusaka boyong Keprabon dikemas lebih modern tapi tidak meninggalkan traditional."pinta kang Bupati Sugiri Sancoko.

Seni budaya dari kreativitas warga Sawoo ketika diperlihatkan dalam kirap pusaka boyong Keprabon kecamatan Sawoo 

Hal itu dikatakan kang Giri agar kemudian manusia tidak bisa membohongi sejarah bahwa kirab pada saat dunia sudah modern maka yang akan ditampilkan adalah sesuatu yang modern dengan perjalanan peradaban tradisionalnya tidak ditinggalkan.

"Karena hari ini adalah rangkaian dari hari kemarin dan hari esok adalah sambungan dari hari ini yang kita proyeksi untuk masa depan."imbuh kang Bupati Sugiri.

Sementara itu Muhammad Soleh, Plt. Camat Sawoo kepada awak media mengaku senang sekaligus bahagia karena kirab pusaka boyong kecamatan Sawoo diikuti semua unsur elemen masyarakat mulai Forkopimca, Pemerintah desa, organisasi keagamaan, sosial dan seni budaya yang ada di kecamatan Sawoo.

Dikatakan Camat Sawoo, bahwa kegiatan kirab pusaka boyong Keprabon kecamatan Sawoo selama 2 tahun terakhir ini memang sedikit berbeda dari sebelumnya. Dimana, jika sebelumnya menggunakan kereta kencana tapi tahun ini berjalan kaki dari pasar Sawoo (kantor kecamatan lama-red) menuju kantor kecamatan Sawoo dengan tema yang lebih bervariatif untuk setiap peserta.

"Kirab pusaka boyong Keprabon tahun ini kita kemas lebih modern tanpa meninggalkan tradisionalnya."ujar M. Soleh. Plt. Camat Sawoo.

Hal itu sesuai harapan kang bupati Ponorogo, karena perpindahan di era modern Indonesia merdeka memang harus diisi/menampilkan daya kreatifitas dan inovasi dari desa-desa yang ada di wilayah kecamatan Sawoo. 

"Kita akan dorong desa-desa di kecamatan Sawoo untuk lebih kreatif dan inovasi kedepannya. Semacam ada pawai pembangunannya dengan menampilkan segala potensi desa masing-masing."bebernya.

Hal serupa dikatakan Sutrisno, ketua panitia kegiatan bahwa rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024 di kecamatan Sawoo telah di mulai sejak 5 Agustus hingga 22 Agustus 2024. Dimana, mulai acara karnaval untuk anak PAUD, TK, SD hingga SMP dan SMA di wilayah Sawoo, ditambah aneka lomba umum hingga pada acara kirab pusaka boyongan Keprabon dan puncaknya pada Rabu,  21 Agustus 2024 dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :