Kang Bupati Sugiri Sancoko ketika menghadiri acara peringatan HUT IBI ke-73 tahun 2024 (Foto Kominfo)
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Bicara soal peran Bidan memang tidak perlu diragukan lagi dalam membantu peningkatan derajat kwalitas kesehatan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, bertepatan dengan peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-73 tahun 2024.
Kang Bupati sengaja meluangkan waktu untuk menghadiri sekaligus membuka seminar kesehatan dengan mengundang narasumber dr. Agus Ali Fauzi PGD PallMed (ECU), dokter ahli paliatif, yang menyajikan materi pentingnya manajemen emosi bidan dalam menjalankan profesi sebagai pelayan masyarakat.
Dikatakan Kang Bupati Sugiri Sancoko bahwa bidan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan dasar termasuk peran sentral para bidan yang berhimpun dalam organisasi profesi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dalam pelaksanaan program-program kesehatan selama ini.
“Bidan membantu Pemkab Ponorogo dalam mengurusi hampir semua lini kehidupan, utamanya bidang kesehatan,” kata Kang Bupati Sugiri Sancoko Ahad, (01/09/2024).
Salah satu peran sentral menurutnya adalah keberhasilan penurunan prevalensi stunting di Ponorogo juga tidak luput dari peran bidan. Tanpa kecuali, menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang mengiringi proses persalinan.
Apalagi, lanjut Kang Giri bidan juga terlibat aktif dalam pelaksanaan posyandu balita, posyandu lansia, serta pelayanan kontrasepsi dan imunisasi.
“IBI perlu berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai organisasi profesi lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,”pinta kang Bupati Sugiri Sancoko.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti juga mengingatkan anggota IBI untuk terus meningkatkan kompetensi. Dengan begitu, mampu memberikan pelayanan kebidanan yang komprehensif, efektif, efisien, dan aman.
“Upaya menjaga kesehatan serta keselamatan ibu dan bayi akan semakin nyata tanpa kendala,” terang Ayu.
Ketua IBI Cabang Ponorogo Lis Suwarni berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah agar para bidan dapat menjalankan profesinya dengan nyaman. Dukungan itu berupa pembinaan, pelatihan, maupun dalam bentuk kebijakan.
“Demi meningkatkan semangat kerja dalam menjalankan profesi sesuai kompetensi dan kewenangan bidan yang sudah diatur oleh undang-undang,” tegas Lis Suwarni.(Adv/Nang).
Posting Komentar