![]() |
Nanang Rianto, S.Sos Penulis adalah Wartawan Sinyal Ponorogo |
PONOROGO,- Dalam sejarah politik Ponorogo, terpilihnya kembali seorang petahana sebagai bupati untuk periode kedua bukanlah perkara mudah. Bahkan, sejak era pemilihan langsung diberlakukan pada 2005, belum ada satu pun bupati yang berhasil mematahkan mitos “kutukan” kekalahan petahana di periode kedua.
Dari Muhadi Bupati Amin hingga Ipong Muchlissoni, semuanya harus merelakan kursi bupati jatuh ke tangan lawan. Namun, Pilkada 2024 mencatat sejarah baru: Sugiri Sancoko, bupati petahana, berhasil mengakhiri narasi ini dan melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua.
Keberhasilan Sugiri Sancoko bukan hanya sekadar kemenangan dalam angka, tetapi juga sebuah simbol perubahan pola pikir masyarakat Ponorogo. Dulu, mitos kekalahan petahana selalu menjadi narasi dominan, seolah menjadi takdir yang tak bisa dihindari.
Kini, mitos itu tak lagi menjadi pembatas; masyarakat Ponorogo telah membuktikan bahwa mereka mampu memilih berdasarkan capaian nyata, bukan sekadar tradisi atau persepsi masa lalu.
Transformasi Ponorogo di Bawah Sugiri Sancoko
Salah satu alasan utama di balik kemenangan Sugiri adalah transformasi signifikan yang ia bawa bagi Ponorogo. Tata kota yang sebelumnya terkesan monoton kini berubah menjadi lebih modern dan menarik.
Berbagai ruang publik seperti taman kota dan area pedestrian didesain ulang, memberikan wajah baru yang memikat bukan hanya bagi warga lokal, tetapi juga pendatang dari luar daerah. Warga Ponorogo yang kembali ke kampung halaman bahkan sering kali dibuat kagum dengan perubahan yang terjadi.
Selain itu, Sugiri menunjukkan kepemimpinan yang merakyat. Dalam kesehariannya, ia dikenal sebagai sosok yang akrab dengan masyarakat.
Baik itu ngopi di pinggir jalan, berbincang dengan pedagang kecil, hingga menghadiri acara-acara desa yang sederhana, Sugiri selalu hadir dengan senyuman dan sapaan khasnya, “Halo, Preend.” Pendekatan ini menciptakan kedekatan emosional yang kuat antara dirinya dan rakyat, membuat masyarakat merasa memiliki pemimpin yang benar-benar peduli.
Grapyak, Sumeh, dan Dekat dengan Rakyat
Sifat “grapyak” dan “sumeh” Sugiri menjadi kekuatan yang tak bisa diabaikan. Dalam politik, sikap ini bukan hanya sekadar atribut kepribadian, tetapi juga strategi yang efektif.
Sugiri berhasil menghadirkan politik yang humanis di tengah hiruk-pikuk persaingan kekuasaan. Ia tidak hanya memimpin dari balik meja, tetapi turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluhan rakyatnya, dan menawarkan solusi yang nyata.
Hal ini tercermin dari berbagai kebijakan yang ia canangkan selama menjabat, terutama dalam sektor infrastruktur, pelayanan publik, dan ekonomi lokal. Program-programnya terbukti memberikan dampak langsung kepada masyarakat, dari kalangan petani hingga pelaku UMKM.
Pelajaran dari Pilkada 2024
Kemenangan Sugiri di Pilkada 2024 memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat Ponorogo, bahkan bagi politik lokal secara umum.
Pertama, mitos atau narasi lama tidak seharusnya menjadi penghalang bagi perubahan. Kedua, politik yang humanis dan dekat dengan rakyat tetap menjadi daya tarik yang kuat, terutama di tengah tuntutan masyarakat akan transparansi dan keadilan.
Terpilihnya Sugiri untuk periode kedua adalah bukti bahwa masyarakat Ponorogo semakin dewasa dalam berdemokrasi. Mereka memilih berdasarkan rekam jejak dan visi pemimpin, bukan semata-mata terbawa oleh arus tradisi atau mitos politik.
Sugiri dan Masa Depan Ponorogo
Meski berhasil mencatatkan sejarah, tantangan ke depan bagi Sugiri Sancoko tentu tidak ringan. Kepercayaan rakyat yang telah memilihnya untuk dua periode menjadi tanggung jawab besar yang harus dijaga.
Konsistensi dalam menjalankan program, keberanian mengambil langkah inovatif, serta kemampuan untuk terus mendekatkan diri kepada rakyat akan menjadi kunci keberhasilannya di periode kedua ini.
Ponorogo kini memasuki era baru, di mana mitos lama telah terpatahkan, dan harapan baru telah tumbuh. Sugiri Sancoko telah membuktikan bahwa dengan kerja nyata dan kepemimpinan yang tulus, sejarah dapat ditulis ulang.
Warga Ponorogo pun kini menanti, apakah Sugiri dapat melampaui capaian sebelumnya dan menjadikan Ponorogo sebagai daerah yang benar-benar maju dan membanggakan.***
Posting Komentar