Beralih tengwe, naiknya sejumlah harga kebutuhan membuat pria di Ponorogo mulai beralih nglinting dewe
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus melambung membuat banyak warga Ponorogo harus memutar otak untuk berhemat. Salah satunya adalah Pakli, seorang karyawan non-organik di salah satu kantor pemerintahan di kawasan Jalan Gajah Mada, Ponorogo.
Demi menjaga keseimbangan pengeluaran rumah tangga, ia memilih beralih ke rokok linting sendiri atau yang populer disebut tengwe (nglinting dewe).
“Biasanya saya sehari satu sampai dua bungkus rokok. Tapi sekarang dibatasi hanya satu bungkus, itupun harus diirit sampai malam,” ujar Pakli kepada Sinyal Ponorogo.
Keputusan Pakli untuk beralih ke tengwe bukan tanpa alasan. Selain lebih hemat, biaya yang dikeluarkan untuk membeli tembakau dan kertas linting jauh lebih murah dibanding membeli rokok jadi.
Ditambah lagi, awal tahun 2025 nanti diperkirakan harga rokok akan kembali merangkak naik akibat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.
“Meskipun agak ribet, tapi ya nggak ada pilihan. Yang penting tetap bisa ‘ngebul’ dan pengeluaran tetap aman. Kalau ada rezeki lebih, ya bolehlah sesekali beli rokok jadi yang lebih enak,” ungkapnya sambil tersenyum.
Fenomena beralihnya para perokok ke tengwe bukan hanya terjadi pada Pakli, tetapi juga mulai terlihat di berbagai sudut Ponorogo. Penjual tembakau linting pun mulai kebanjiran pelanggan. Harga tembakau yang lebih terjangkau, meski butuh usaha ekstra untuk melinting, dianggap sebagai solusi di tengah tekanan ekonomi.
Di tengah kondisi ekonomi yang kian menekan, langkah Pakli dan warga lainnya menunjukkan semangat bertahan hidup dengan cara yang kreatif. Meski sederhana, keputusan ini mencerminkan upaya untuk tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tanggung jawab keluarga.
Lebih dari sekadar kebiasaan baru, tengwe kini menjadi simbol perjuangan warga dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Sebuah pilihan yang mungkin tampak kecil, tetapi penuh makna dalam menjaga kestabilan finansial keluarga.(Nang).
Posting Komentar