![]() |
Potret Pondok Pedati Darut Tilawah Desa Muneng Balong Kabupaten Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan RMD, pimpinan Pondok Pesantren Darut Tilawah di Desa Muneng, Kecamatan Balong, Ponorogo, mencuat setelah dilaporkan ke pihak kepolisian pada Jumat, 27 Desember 2024.
Korban, yang disamarkan dengan nama Bunga, mengaku mengalami peristiwa tragis tersebut di sebuah rumah kontrakan tak jauh dari pondok.
Bunga, yang merupakan salah satu staf yayasan pondok pesantren, mengungkapkan perasaannya dengan suara bergetar saat diwawancarai.
"Kejadiannya seperti mimpi buruk. Saya seperti dihipnotis, sadar tapi tidak bisa bergerak atau melawan. Hingga akhirnya hal itu terjadi," ujar Bunga dengan tatapan kosong.
RMD: Tidak Tahu Soal Laporan, Siap Ikuti Proses Hukum
RMD, saat ditemui awak media di kediamannya pada Rabu, 8 Januari 2025, membenarkan bahwa dirinya mengetahui adanya laporan tersebut sekitar sepekan lalu dari teman-temannya. Namun, ia mengaku tidak memahami secara pasti inti dari permasalahan yang dilaporkan.
"Saya memang diminta untuk diam sementara waktu agar situasi tidak semakin keruh. Semua urusan sudah saya serahkan ke kakak saya yang sekarang menangani pondok," ujar RMD dengan nada tenang.
Lebih lanjut, RMD menegaskan bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima panggilan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
"Kalau memang nanti ada panggilan, saya akan patuh dan siap mengikuti proses hukum yang berlaku," tambahnya.
Polisi Fokus Periksa Saksi dan Bukti
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Andik Candra Hermawan, SH, membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan pemerkosaan ini. Pihaknya telah memulai serangkaian penyelidikan, termasuk pemeriksaan korban dan visum medis.
"Kami sudah melakukan visum terhadap korban dan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Fokus kami saat ini adalah melengkapi bukti dan fakta sebelum memanggil terlapor," jelas Ipda Andik.
Menurutnya, kasus ini akan ditangani dengan cermat dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Polisi memastikan akan bekerja secara profesional untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi kedua belah pihak.
Dinamika di Balik Pondok Pesantren
Kasus ini memicu sorotan tajam terhadap pengelolaan Pondok Pesantren Darut Tilawah. Beberapa pihak menilai bahwa internal pondok semestinya lebih transparan dan tegas dalam menangani isu-isu sensitif semacam ini. Masyarakat sekitar pondok juga mulai mempertanyakan kredibilitas kepemimpinan di lingkungan pesantren tersebut.
Pengunduran diri RMD dari jabatannya sebagai pimpinan pondok menambah lapisan kompleksitas dari kasus ini. Apakah pengunduran diri tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral atau strategi untuk meredam eskalasi publik, masih menjadi tanda tanya.
Dukungan Psikologis untuk Korban
Di sisi lain, para aktivis perlindungan perempuan di Ponorogo mendorong adanya pendampingan psikologis untuk korban agar bisa pulih dari trauma yang dialaminya. Mereka juga berharap pihak kepolisian dapat menangani kasus ini dengan transparan dan profesional.
"Korban membutuhkan perlindungan dan dukungan penuh, baik dari keluarga, masyarakat, maupun aparat penegak hukum," ujar salah satu aktivis perempuan di Ponorogo.
Polres Ponorogo diharapkan dapat segera merampungkan penyelidikan dan membawa kasus ini ke tahap yang lebih lanjut. Semua pihak kini menanti kejelasan dan kebenaran dari kasus yang mengguncang dunia pendidikan di Ponorogo ini.(Nang).
Posting Komentar