![]() |
Sapi-sapi di desa Wates Jenangan mulai sehat setelah dilakukan penanganan secara baik |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Kasus sapi mati dengan gejala mirip Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus bermunculan di Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Kali ini, Desa Wates melaporkan 1 ekor sapi mati dan 4 ekor lainnya menunjukkan gejala serupa dalam sepekan terakhir.
Kepala Desa Wates, Munaji, mengonfirmasi bahwa gejala yang muncul pada sapi-sapi tersebut meliputi mulut bengkak dan berlendir, penurunan nafsu makan, serta kesulitan berdiri. Namun, ia menegaskan belum ada pemeriksaan resmi dari petugas terkait untuk memastikan apakah ini benar-benar wabah PMK.
![]() |
Munaji, kepala desa Wates Jenangan |
"Kami tidak berani menyimpulkan apakah ini PMK atau bukan, karena belum ada pemeriksaan dari pihak berwenang. Sejauh ini, hanya mantri hewan yang datang memberikan suntikan dan suplemen," ujar Munaji, Jumat (3/1/2025).
Dari 4 ekor sapi yang terjangkit, seluruhnya berhasil sembuh setelah mendapatkan perawatan intensif berupa suntikan obat dan pemberian suplemen tambahan.
Namun, kekhawatiran di kalangan peternak tetap tinggi. Beberapa warga memilih menjual sapi mereka dengan harga yang jauh lebih rendah daripada menanggung risiko kerugian jika sapi mati.
"Warga takut sapi mereka tertular, jadi banyak yang buru-buru menjual ke pasar meskipun harganya jatuh," tambah Munaji.
Pemerintah Desa Wates telah melaporkan kasus ini ke dinas terkait. Informasi terbaru yang diterima, dinas akan melakukan penyemprotan disinfektan di area kandang untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Kasus ini menambah daftar panjang wilayah di Jenangan yang terdampak kasus sapi mati dengan gejala mirip PMK. Para peternak berharap pemerintah daerah segera turun tangan dengan langkah konkret, termasuk vaksinasi massal dan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan penyebab wabah.(Nang)
Posting Komentar