![]() |
Supriyadi, Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Ponorogo ketika meninjau rumah latih adikku |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Kabar baik bagi keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Ponorogo. Rumah Terapi “Latih Adikku” kini semakin berkembang dengan menambah tenaga terapis dan memperluas layanannya.
Sejak diresmikan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada 19 September 2024, fasilitas ini terus berbenah untuk memberikan akses terapi yang lebih baik dan merata bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
![]() |
Terapis di rumah latih adikku ketika sedang melayani terapi |
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Supriyadi, mengungkapkan bahwa rumah terapi ini awalnya hanya memiliki satu terapis dari RSUD dr. Harjono. Namun, mulai 2025, tiga terapis baru telah direkrut dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dengan tambahan tenaga terapis ini, layanan akan lebih optimal dan mampu menjangkau lebih banyak anak yang membutuhkan terapi,” ujar Supriyadi, Jumat (14/2/2025).
Dulu Hanya Sehari, Kini Lima Hari dalam Sepekan
Sebelumnya, Rumah Terapi “Latih Adikku” hanya beroperasi setiap hari Kamis. Namun, tingginya antusiasme masyarakat membuat layanan ini diperluas menjadi lima hari dalam seminggu, mulai Januari 2025.
Saat ini, rumah terapi ini menyediakan tiga layanan utama:
✅ Terapi Wicara – Membantu anak-anak yang mengalami kesulitan berbicara atau berkomunikasi.
✅ Terapi Okupasi – Melatih motorik halus dan keterampilan hidup sehari-hari agar anak lebih mandiri.
✅ Fisioterapi – Ditujukan bagi anak-anak dengan gangguan gerak atau perkembangan fisik yang lambat.
Bertempat di Jalan Dr. Ciptomangunkusumo, Kelurahan Keniten, Ponorogo, rumah terapi ini menjadi harapan baru bagi banyak orang tua yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan terapi berkualitas tanpa harus pergi ke luar kota.
Layanan Gratis bagi Masyarakat Kurang Mampu
![]() |
Supriadi, S.Sos, MM Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Ponorogo |
Salah satu keunggulan Rumah Terapi “Latih Adikku” adalah akses gratis bagi warga kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dengan kebijakan ini, pemerintah daerah ingin memastikan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus dari keluarga tidak mampu tetap mendapatkan layanan terapi yang layak.
![]() |
Arena bermain buat terapi anak berkebutuhan khusus di rumah latih adikku |
“Selama ini banyak keluarga harus mengeluarkan biaya besar untuk terapi di luar kota. Dengan adanya rumah terapi ini, mereka bisa mendapatkan layanan lebih dekat dan tanpa biaya bagi yang memenuhi syarat,” kata Supriyadi.
Sri Wahyuni, salah satu orang tua yang rutin membawa anaknya terapi di tempat ini, merasa sangat terbantu.
“Dulu kami harus ke Madiun atau Surabaya, sekarang lebih dekat dan gratis bagi yang kurang mampu. Ini benar-benar harapan baru bagi anak-anak kami,” ujarnya.
Membangun Masa Depan yang Lebih Inklusif
Ke depan, pemerintah daerah berharap Rumah Terapi “Latih Adikku” bisa semakin berkembang dan berkelanjutan. Ada rencana menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi sosial dan sektor swasta, untuk memastikan layanan ini terus berjalan dan bisa menjangkau lebih banyak anak.
“Ini bukan hanya soal terapi, tapi juga soal membangun sistem layanan yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua anak,” tambah Supriyadi.
Dengan semakin luasnya layanan yang diberikan, Rumah Terapi “Latih Adikku” menjadi bukti nyata bahwa Ponorogo berkomitmen membangun daerah yang lebih ramah bagi anak berkebutuhan khusus. Tidak hanya sebagai tempat terapi, tetapi juga sebagai simbol harapan bagi masa depan mereka.(Nang).
Posting Komentar