Kompak, anggota Cobra ketika menggelar acara halal bihalal
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Dalam balutan silaturahmi dan semangat kebersamaan, Tim COBRA (Cahaya Orang’ Berani Rebut Asa) kembali menunjukkan eksistensinya sebagai motor penggerak perubahan di Ngrayun. Minggu, 20 April 2025, di kediaman Bapak Sukirman, Dusun Sendang, para anggota COBRA berkumpul dalam acara halal bihalal dan anjangsana, membahas arah baru perjuangan mereka untuk membangun Ngrayun.
Meski hanya dihadiri oleh sepertiga dari keseluruhan anggota, suasana tetap hangat dan penuh makna. Perwakilan dari 15 desa di Kecamatan Ngrayun hadir, membuktikan bahwa semangat perubahan tak pernah padam di tengah keterbatasan.
Gerakan dari Akar Rumput
COBRA bukan sekadar komunitas. Ia lahir dari keresahan kolektif warga atas stagnasi pembangunan dan ketimpangan kebijakan yang tak kunjung berpihak pada masyarakat kecil.
![]() |
Gayeng, para anggota Cobra dalam acara halal bihalal |
Di tengah jalan-jalan berlubang, akses pendidikan yang belum merata, dan lemahnya peran pemuda dalam pengambilan keputusan publik, COBRA muncul sebagai simbol harapan. Bukan dengan teriakan kosong, melainkan lewat gerakan yang tumbuh dari akar rumput.
“COBRA itu bukan organisasi elitis. Kita hadir dari rakyat, untuk rakyat,” ujar Edy Purwanto, inisiator sekaligus motor awal terbentuknya komunitas ini.
Menurutnya, filosofi nama COBRA menggambarkan karakter kelompok ini—berani, bijak, dan siap berganti kulit demi menyesuaikan zaman.
Menolak Diam, Memilih Bergerak
Acara halal bihalal ini tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga ruang perenungan kolektif. Diskusi berlangsung cair namun sarat makna.
Para anggota saling berbagi gagasan dan strategi untuk memperkuat konsolidasi serta memperluas jangkauan gerakan.
Kehadiran tokoh muda inspiratif dari Ponorogo, Mas Bilowo dan Mas Sutyas, menjadi penyemangat tersendiri. Dalam paparannya, mereka menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam perjuangan sosial, sekaligus mengajak Tim COBRA untuk membangun jejaring yang lebih luas, termasuk menjajaki kolaborasi dengan komunitas-komunitas serupa di luar Ngrayun.
Dari Silaturahmi ke Aksi Nyata
Semangat yang terpancar dalam pertemuan ini bukan sebatas nostalgia atau idealisme kosong. Tim COBRA telah mulai menyusun langkah konkret, seperti mendorong terbentuknya forum desa muda, pelatihan advokasi kebijakan desa, hingga gerakan swadaya untuk pembangunan fasilitas umum.
“Ini baru awal,” tegas Edy. “Kita ingin perubahan itu menyentuh nyata. Bukan janji politik, tapi kerja bersama.”
Menatap Masa Depan Ngrayun
Dengan segala dinamika sosial yang terjadi di Kecamatan Ngrayun, kehadiran Tim COBRA menjadi pengingat bahwa perubahan tak selalu harus datang dari atas. Kadang, justru dimulai dari segelintir orang yang berani bermimpi dan bergerak bersama.
Halal bihalal ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan titik pijak menuju fase baru perjuangan. Dalam suasana yang penuh harapan, satu hal yang menjadi kesimpulan bersama: Ngrayun tak boleh lagi berjalan di tempat.
Penulis : Nanang
Posting Komentar