Kang Bupati Sugiri Sancoko
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Persoalan pedagang kaki lima (PKL) yang meninggalkan gerobaknya di tepi jalan kembali memantik perhatian Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Meski telah berulang kali diperingatkan, para PKL masih nekat membiarkan lapaknya berdiri di ruang publik meski sudah tidak berjualan. Praktik ini dinilai mencederai keindahan tata kota.
Geram melihat situasi tersebut, Kang Giri sapaan akrab Bupati Sugiri menginstruksikan Satpol PP dan Damkar untuk menindak tegas para PKL yang membandel.
“Silakan berjualan, tapi rombong dibawa pulang. Jangan tinggalkan begitu saja,” tegasnya, Ahad (13/4).
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi serupa di berbagai titik, terutama di kawasan Jalan Juanda dan seputaran Alun-alun Ponorogo. Beberapa gerobak dan tenda angkringan terlihat dibiarkan berdiri tanpa aktivitas, seolah menjadi “bangkai urban” yang mengganggu estetika kota.
Kang Giri menyayangkan sikap sebagian PKL yang tidak mengindahkan aturan. Ia menegaskan, aparat penegak perda tak boleh tinggal diam.
“Satpol PP dan Damkar harus lebih tegas. Jangan lemah menghadapi pelanggaran. Tegas itu tidak harus kasar, tapi harus jelas dan konsisten,” ujarnya.
Sebagai bentuk evaluasi, Pemkab Ponorogo bahkan berencana memberi pelatihan ala retret bagi anggota Satpol PP dan Damkar. Latihan tersebut akan mencakup baris-berbaris, penguatan mental, serta peningkatan kapasitas dalam menegakkan peraturan daerah secara humanis namun berwibawa.
“Retret ini penting agar mereka tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga punya semangat dan keberanian dalam menjaga ketertiban kota,” tambahnya.
Masalah penertiban PKL memang bukan hal baru di Ponorogo. Namun melalui penekanan kali ini, Kang Giri berharap ada perubahan nyata di lapangan. Ia ingin wajah kota yang lebih rapi dan nyaman bukan hanya jadi retorika, melainkan tercermin dalam tindakan tegas terhadap pelanggaran aturan yang sudah jelas.
Penulis : Nanang
Posting Komentar